Point Blank Garena is unarguably one of the most popular first person shooter games in Indonesia and has secured its place in every Internet café in the country. It’s dominance in other SEA countries is also unquestionable, but that’s where it ends. Point Blank in the United States under the name Piercing Blow is almost unheard of. The same goes for Europe. In these parts of the world Counter Strike: Global Offensive the latest of the CS series is the leading game in the FPS category followed by the latest releases of Call of Duty, Battlefield and Halo.
I have played many FPS games; CF, CSS, PB, BF2, CoD, Xshot, WarRock, BlackOps, BC2, so hopefully my insights will be of value. I will not discuss cheating and hacking as that is another topic entirely.
Comparing a new game like CS:GO to Point Blank might seem a bit unfair though gameplay wise not much has changed for old Counter Strike. Graphics and physics were greatly updated, lighting and textures, as were the maps revamped and polished to give a more modern look. To add to that few weapons were added to the arsenal. Valve through steam implemented a new multiplayer system to one similar to Dota, where players of the same caliber were grouped together to make each side balanced (a fair 50/50). Players compete for rank in the leaderboards.
One huge influential factor I’d like to discuss about that differs PB from CS:GO is that the former is literally a pay to win game. Let’s look at CS:GO as an example of a favorable game. It’s balanced and simple with a straightforward objective. Somewhat like Dota, the essence and mechanics that made it the game everyone loved a decade ago are still there. This is a reason to why CS is one of the most competitive eSports games to date. There are a set of unchangeable rules but to be the best skill, reflex and game knowledge are essential.
Point Blank’s competitive scene looks to be very volatile. New weapons are added every big update and it changes the pace of the game. More than half of the weapons available are only acquired through buying them with real money. Also, they are not permanently bought but instead borrowed for some time, usually a week or a month. When their duration expires you must rebuy the weapon. Normal rifles can be bought using in game money accumulated over time. Using real life money you can buy such rifles but their gold or silver variations which give extra rounds per magazine and are basically a paid upgrade. The fact that you can buy weapons from the start makes it unfair for the newcomers of the game.
It gets worse than this. When in game, players are equipped with the default male soldier. Characters can be changed through the inventory and bought in the shop like other items and weapons. If weapons seemed a bit unfair, paid for characters have extra movement speed and extra health. This is an insane advantage when going head to head. There are also customizable headwear offering more protection from bullets but also extra damage, extra accuracy and the user receives more experience and points at the end of a match. So basically in competitive, Point Blank players fill up their accounts with steroids and upgradables before playing against one another.
Point Blank has another feature called missions where you are given a set of simple in game tasks. Completing these tasks offers the player traits like accuracy, recoil, axe/knife throw distance, damage and the like. To be a professional in Counter Strike, you can jump in right away and with the right skill you can compete with the best and proceed to become the best. Weapon skins in CS:GO are simply vanity items and does not change gameplay in any way. For Point Blank you have to invest real life money and time as well (for missions), otherwise it would be unfair competition nullifying your chances of competing with pros.
I think the only reason people still play this game is because of subculture and its already well known reputation. To me this is unhealthy consumerism. The FPS options in Indonesia are limited and the expensive CS:GO initial cost scares away most. I dislike when pay to win games like PB become popular competitively. People watching eSports aspire to become the pros. This practice of buying your way to winning isn’t something that should be promoted, instead skill and hard work. These are my thoughts.
Video Pilihan
Hitekno.com – Point Blank atau PB sempat merajai berbagai warnet dan game center, hingga tiba Valorant yang tengah melejit. Bagaimana keduanya ternyata membawa perdebatan di kalangan gamer, Point Blank vs Valorant mana yang lebih baik.
Point Blank sendiri hadir sebagai game PC dengan genre FPS yang menawarkan sistem peperangan online. Game online yang diluncurkan 2008 silam ini pun hadir dan merebak di Indonesia.
Sedangkan Valorant sendiri adalah game PC yang dikembangkan Riot Games meluncur pada 2020 kemarin. Menawarkan FPS namun dengan berbagai hero dan skill bukan sekadar tembak-tebakan saja.
Baca Juga: Inilah 2 Wakil Indonesia untuk Valorant SEA Masters 1
Kehadiran Valoran yang masif secara global, termasuk ke Indonesia. Bahkan sampai dibanding-bandingkan dengan Point Blank yang sempat merajai warnet di Tanah Air.
Hingga ramai jadi perbincangan netizen di media sosial, seperti postingan meme perbandingan Point Blank vs Valorant. Salah satunya akun Cebong Hardware Indonesia, yang mempostingnya.
Point Blank vs Valorant. (Facebook/ Cebong Hardware Indonesia)
Dalam postingannya, Cebong Hardware Indonesia membeberkan perbandingan antara dua game online tersebut. Yang langsung memicu perdebatan antar fans, hingga akhirnya makin ramai.
Baca Juga: Valorant Challengers Indonesia, Bangkitkan Ekosistem Esports FPS
Nampak kalau postingan ini menyoroti rendahnya kualitas game PC Point Blank, terutama pada sisi grafis dan engine yang digunakan. Juga lemahnya sistem anti cheat game online tersebut.
Tidak ketinggalan, disoroti banyaknya bocil pemain Point Blank hingga mekanisme Pay to Win, juga sampai ke ranah Esports yang dirasa ketinggalan dibandingkan Valorant.
Di lain sisi, banyak memuji Valorant sebagai game PC baru yang lebih mudah hadir dengan berbagai keunggulan. Dari grafis, skin kosmetik tidak Pay to Win, animasi, dan turnamen Esports.
Baca Juga: 3 Laptop Murah Lancar Main Valorant, Cuma Rp 6 Jutaan
Selain itu, game PC dari Riot Games ini juga patut diacungi jempol untuk masalah pemberantasan cheater. Karena sampai tega melakukan banned hardware pada player yang kedapatan curang.
Point Blank vs Valorant. (Facebook/ Cebong Hardware Indonesia)
Tentu saja postingan Point Blank vs Valorant tersebut memicu berbagai tanggapan. Terlebih gamer dan fans PB yang memberikan pembelaan pada game kesayangannya.
“Walaupun PB game lama buriq, tapi komunitas nya masih banyak… Yang masalahnya developer nya yang ga mau merangkul komunitas nya.” komentar netizen.
Baca Juga: Merek Kompor Ini Bikin Gamer Ngeri, Netizen: Main Valorant Meledak Nih
“ane main keduanya pb masi main karna lebih fun aja apalagi mode deathmath lawan kawan mabar. kalo valoran terlalu serius gamenya.” ungkap lainnya.
“Serius tapi masih seruan pb walau pay to win,” bela player PB.
Tak sedikit netizen yang menyoroti perbandingan ini tidak setara. Point Blank sebagai game PC lawas yang telah berumur bukan lawan yang tepat untuk Valorant yang masih baru.
“kalo bandingin mah bandingin sama csgo bro karena sama-sama game lama, btw pb gk enaknya senjatanya rental,” tulis netizen.
“Wadoo… Game 12 tahun di bandingin Ama game baru netes,” komentar lainnya.
“Membandingkan produksi 2008 sama produksi sekitar 2020 , macem bandingkan KFC sama Ayam goreng 5000 sepotong wkwkwowkkw,” sindir lainnya.
Itulah perbandingan Point Blank vs Valorant yang membuat perdebatan netizen di media sosial. Game online mana yang menurutmu lebih menarik, dan layak untuk dimainkan?
Menurut survei abal – abal saya yang sampelnya didapatkan dari narasumber muda – mudi hobby cabut sekolah, Point Blank banyak di ikutin oleh game lain termasuk Counter Strike. Loh kenapa bisa ? Ini penjelasan singkat dia.
PB mah lebih bagus grafiknya, kalo isi cash enak dapet senjata sakit – sakit. Terus juga mapnya banyak di fotocopy game lain. Kasian gue game lain gabisa kreatip.
Nah kata dia begitu. Dan saat gue tanya lagi ke yang lain, sama aja. Mereka semua menganggap bahwa grafis PB JAUH lebih baik dari game manapun, termasuk Counter Strike. Kenapa mereka beranggapan seperti itu ? Yang menjadi pertanyaan paling utama adalah apa mereka mengerti tentang Grafis ? Apa sih grafis itu sendiri ? Kalo menurut gue, singkatnya :
Grafik (Graphic untuk game) adalah bagian dari sistem game engine untuk memvisualisasikan game ke output (monitor). Grafik itu sendiri juga mempunyai beragam efek seperti FXAA, Texture, Anistropic, dan hal lainnya.
Jadi intinya adalah kalau mereka membandingkan kedua game ini, seharusnya sekarang yang menang adalah Counter Strike. Kenapa PB bisa kalah grafiknya ? Karena kita bisa lihat keseluruhan grafik game seperti apa jika kita memainkannya dalam settingan grafik High ditambah semua efek. Counter Strike yang di rilis pada tahun 1999 ini sekarang sudah mencapai next-level untuk segi grafik walaupun tak sebagus Call of Duty dan game console lainnya. Gue rasa itu wajar ya, karena CS sendiri pun untuk pengguna PC walaupun sebenarnya pernah di rilis untuk XBOX 360 yang yaa kurang diminati untuk player pengguna joystick.
Mengapa bisa berkata next-level ? karena game ini juga bisa dimainkan oleh low-end pc (PC berspek rendah) namun kualitas grafik masih bisa ditolelir oleh penggunanya. Lalu bagaimana dengan Point Blank ? Grafik dari Point Blank juga bisa dikatakan bagus, karena memang tidak mempunyai banyak efek namun object di dalam game sudah di dukung oleh PhysX Library sehingga menghasilkan geometry objek yang bisa dibilang lumayan rapih lah ya.
TAPI, bukan itu permasalahannya. Yang jadi permasalahan siapa yang duluan itu adalah siapa yang menemukan konsep game FPS bertemakan polisi / militer vs teroris. Menurut gue secara realistis, emang udah dasarnya Counter Strike yang lebih dahulu menemukan konsep PLUS membuat beberapa peta yang didapatkan dari hasil scratch. Peta dari counter strike sendiri juga lumayan strategis, jadi engga sembarang membuat map seperti game – game FPS sekarang. Apalagi rival Counter Strike pun (PB) kedapatan “mengambil” sebagian map dari pendahulunya. Ga percaya ? Silahkan lihat gambar – gambar berikut.
de_dust2 (CS 1.6) VS Downtown (PB)
Luxville (PB) VS Mirage (CS:GO)Apa poinnya di sini ? poinnya adalah gue mau menjelaskan kepada bocah – bocah yang ga sengaja baca kalau Developer (Pengembang / yang buat pb) Zepetto itu terinspirasi dari CS 1.6. Bukan cuma terinspirasi untuk membuat dan mengembangkan tapi juga menJIPLAK beberapa map dari Counter Strike. Singkatnya jangan pernah mengatakan kualitas game PB itu paling terbaik, karena yang terbaik pun belum tentu di buat dari “scratch” atau hasil buatan sendiri. Dan gue kira sebagian konsep game yang mirip itu bukan merupakan kebetulan.
Akhir kata gue ingin berpendapat kalau Counter Strike itu bukan game FPS + Casual, bisa dibedakan dari gameplaynya kalau arah lari peluru berbeda dengan gerakan aim saat menembak, suara tembakan dari tiap senjata yang berbeda, sampai peta yang sangat strategis. Plus, sistem mereka kalau tertembak kecepatan bergerak pun jadi berkurang. Jadi kedua kubu sama – sama di untungkan, dan harus sama – sama mempunyai strategi jitu bukan beli cash buat pake item – item pembantu biar bisa kill banyak (logika anak pb FC). Sekian, dan gue harap tulisan ga jelas ini sedikit bermakna ITUPUN kalau bisa mikir 😀
source :
http://www.google.co.id
http://images.google.co.id
http://www.youtube.com
http://www.kaskus.co.id/thread/000000000000000016632922/perbedaan-game-online-antara-counterstrike-vs-pointblank
Hello kembali lagi nih tulisan buruk ala kadarnya dari Fadli “PicuPiee” Kurniawan, kali ini yang mau gue bahas adalah tentang game tembak – menembak atau biasa di sebut dengan game bergenre “FPS Shooter”. Jadi yuk PIEETENTION tulisan gue ini.Menurut survei abal – abal saya yang sampelnya didapatkan dari narasumber muda – mudi hobby cabut sekolah, Point Blank banyak di ikutin oleh game lain termasuk Counter Strike. Loh kenapa bisa ? Ini penjelasan singkat dia.Nah kata dia begitu. Dan saat gue tanya lagi ke yang lain, sama aja. Mereka semua menganggap bahwa grafis PB JAUH lebih baik dari game manapun, termasuk Counter Strike. Kenapa mereka beranggapan seperti itu ? Yang menjadi pertanyaan paling utama adalah apa mereka mengerti tentang? Apa sih grafis itu sendiri ? Kalo menurut gue, singkatnya :Jadi intinya adalah kalau mereka membandingkan kedua game ini, seharusnya sekarang yang menang adalah Counter Strike. Kenapa PB bisa kalah grafiknya ? Karena kita bisa lihat keseluruhan grafik game seperti apa jika kita memainkannya dalam settingan grafik High ditambah semua efek. Counter Strike yang di rilis pada tahun 1999 ini sekarang sudah mencapai next-level untuk segi grafik walaupun tak sebagus Call of Duty dan game console lainnya. Gue rasa itu wajar ya, karena CS sendiri pun untuk pengguna PC walaupun sebenarnya pernah di rilis untuk XBOX 360 yang yaa kurang diminati untuk player pengguna joystick.Mengapa bisa berkata next-level ? karena game ini juga bisa dimainkan oleh low-end pc (PC berspek rendah) namun kualitas grafik masih bisa ditolelir oleh penggunanya. Lalu bagaimana dengan Point Blank ? Grafik dari Point Blank juga bisa dikatakan bagus, karena memang tidak mempunyai banyak efek namun object di dalam game sudah di dukung oleh PhysX Library sehingga menghasilkan geometry objek yang bisa dibilang lumayan rapih lah ya.TAPI, bukan itu permasalahannya. Yang jadi permasalahan siapa yang duluan itu adalah siapa yang menemukan konsep game FPS bertemakan polisi / militer vs teroris. Menurut gue secara realistis, emang udah dasarnya Counter Strike yang lebih dahulu menemukan konsep PLUS membuat beberapa peta yang didapatkan dari hasil scratch. Peta dari counter strike sendiri juga lumayan strategis, jadi engga sembarang membuat map seperti game – game FPS sekarang. Apalagi rival Counter Strike pun (PB) kedapatan “mengambil” sebagian map dari pendahulunya. Ga percaya ? Silahkan lihat gambar – gambar berikut.Apa poinnya di sini ? poinnya adalah gue mau menjelaskan kepada bocah – bocah yang ga sengaja baca kalau Developer (Pengembang / yang buat pb) Zepetto itu terinspirasi dari CS 1.6. Bukan cuma terinspirasi untuk membuat dan mengembangkan tapi juga menJIPLAK beberapa map dari Counter Strike. Singkatnya jangan pernah mengatakan kualitas game PB itu paling terbaik, karena yang terbaik pun belum tentu di buat dari “scratch” atau hasil buatan sendiri. Dan gue kira sebagian konsep game yang mirip itu bukan merupakan kebetulan.Akhir kata gue ingin berpendapat kalau Counter Strike itu bukan game FPS + Casual, bisa dibedakan dari gameplaynya kalau arah lari peluru berbeda dengan gerakan aim saat menembak, suara tembakan dari tiap senjata yang berbeda, sampai peta yang sangat strategis. Plus, sistem mereka kalau tertembak kecepatan bergerak pun jadi berkurang. Jadi kedua kubu sama – sama di untungkan, dan harus sama – sama mempunyai strategi jitu bukan beli cash buat pake item – item pembantu biar bisa kill banyak (logika anak pb FC). Sekian, dan gue harap tulisan ga jelas ini sedikit bermakna ITUPUN kalau bisa mikir 😀