Om om umur berapa

Umumnya tidak, namun meski usia 20 tahun tergolong masih muda, tapi bisa saja seseorang dengan usia tersebut dipanggil om atau tante. Beberapa alasan yang memungkinkan hal ini terjadi adalah orang tersebut punya saudara yang sudah memiliki anak, atau raut wajah dan penampilan yang terlalu dewasa dan lain sebagainya.

Pembahasan

Manusia yang ada pada usia 20 tahun sudah dikategorikan sebagai manusia dewasa oleh WHO, yakni mereka yang berada di tengah-tengah dari usia remaja dan lansia. Adapun jika merujuk pada pendapat Kartono maka usia 20 tahun masih masuk ke dalam kelompk remaja tepatnya remaja akhir dengan rentang usia 18 sampai 21 tahun. Dengan demikian, usia 20 tahun bisa kita simpulkan merupakan usia yang masih sangat muda.

Panggilan om dan tante identik sebagai panggilan hormat bagi mereka yang sudah tua dan merupakan saudara dari ayah atau ibu. Dalam pergaulan sehari-hari, panggilan om dan tante juga bisa digunakan sebagai panggilan hormat pada mereka yang lebih tua walau tak ada hubungan kekerabatan. Mereka yang usianya 20 tahun seringnya disapa dengan panggilan kak, mas, mbak dan lain sebagainya. Meski begitu, bukan berarti tak bisa sama sekali diberi panggilan lain seperti om dan tante. Pada kondisi tertentu, panggilan ini bisa saja melekat.

Pelajari Lebih Lanjut

  1. Materi tentang sebutan dari anak paman atau bibi brainly.co.id/tugas/13201587
  2. Materi tentang sebutan ‘aunty rich’ brainly.co.id/tugas/38842708
  3. Materi tentang sapaan untuk kakek, nenek, paman dan tante brainly.co.id/tugas/9074929

• • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • •

Detail Jawaban

Kelas      : SMP

Mapel    : Bahasa Lain

Bab        : –

Kode      : –

#AyoBelajar

#SPJ2

Saat jatuh cinta, kamu mungkin akan punya banyak pertanyaan tentang siapa sih dia. Bisa jadi kamu penasaran tentang apa pekerjaannya, di mana rumahnya atau mungkin berapa sih umurnya. Hal ini wajar, karena terkadang perbedaan usia bisa jadi penghalang hubungan.

Kamu mungkin punya kriteria pasangan dengan rentang usia tertentu. Perbedaan usia pasangan ternyata bukan hanya berpengaruh terhadap karakter, kedewasaan atau kematangan seseorang, tapi ternyata juga bisa memprediksi kemungkinan perceraian lho.

Para peneliti dari Emory Universitymelakukan survey pada 3.000 pria dan wanita mengenai perbedaan usia dalam hubungan dan menemukan bahwa perbedaan usia bisa mempengaruhi masa depan pernikahan, dan bahkan potensi perceraian.

Dalam penelitian tersebut, ahli cinta Jessica O’Reilly, Ph.D mengatakan bahwa pasangan dengan perbedaan usia 5 tahun punya kemungkinan cerai sebesar 18% dibandingkan pasangan dengan umur sama atau sebaya. Sedangkan mereka dengan perbedaan usia 10 tahun punya risiko cerai sebesar 39%.

Jika perbedaan usia pasangan 20 tahun, risikonya 95% akan cerai. Semakin besar perbedaan usia antara kamu dan dia, semakin besar risiko cerai di masa depan. Tapi para peneliti juga mengatakan bahwa hal ini tak berlaku untuk semua pasangan di dunia.

Ada banyak faktor yang mempengaruhi sebuah hubungan pernikahan dan seberapa besar kemungkinan cerai. Bukan berarti menjalin cinta dengan pria yang sama umurnya denganmu bisa menjamin langgengnya hubungan pernikahan. Belum tentu juga perbedaan usia yang besar menjadi patokan seberapa lama pernikahanmu akan berjalan.

Jika kalian sudah saling cocok dan bisa melengkapi satu sama lain, tak perlu takut menjalani pernikahan.

(vem/feb)

RM.id  Rakyat Merdeka – Ariel Tatum mengaku pernah di tawar om-om. Ajakan kencan itu disampaikan lelaki tersebut lewat manajernya, ibunya sendiri.

Ariel Tatum. Muda, bertalenta, dan seksi. Banyak yang ngefans. Buktinya, hingga saat ini akun Instagram Ariel diikuti lebih dari 7,7 juta pengikut.

Artis Oh Baby dan Kawin Laris memiliki cerita mengejutkan. Setelah sebelumnya terbuka soal kondisi kesehatan mental, kini Ariel blak-blakan ditawar om-om.

Berita Terkait : Googling Umur Sendiri

Hal itu diceritakan dalam video YouTube bersama Gading Marten. Awalnya dia menceritakan alasan sempat berhenti ngartis.

“Mungkin orang-orang mikirnya, kalau misalnya berhenti dari dunia entertainment, antara lo nikah sama orang kaya atau lo simpanan om-om. Aku sering banget digosipin gitu kak,” kata Ariel.

Dia mengatakan, suatu hari bertemu dengan seorang teman. Menurut Ariel, temannya mengira dirinya sudah menikah karena jarang muncul.

Berita Terkait : Bukan Simpanan Om-om

“Aku suka bingung orang-orang mikir kalau aku nggak kerja itu berarti simpenan om-om,” jelas dia lagi.

Artis FTV yang kini aktif menyuarakan kesehatan mental ini kemudian mengisahkan pengalamannya ditawar om-om. Pernah ada orang yang menawarkan sejumlah uang pada manajer sekaligus ibunya untuk kencan semalam.

“Bahkan ada satu titik di hidup aku, ketika orang nanyain blak-blakan, langsung, ‘Untuk bermalam sama Ariel Tatum berapa ya?’ sefrontal itu,” bebernya.

Berita Terkait : Ganjar Kalem

Om-omnya siapa saja? “Banyak sih kak. Mamaku ngakak aja kalau ada orang-orang nelepon, ‘Mau dong dinner sama Ariel’. ‘Oh iya, dalam rangka apa? Acara apa?’ gitu kan. ‘Ya enggak ada, mau dinner aja’. Terus mamaku pancing-pancing terus kan. ‘Oh iya maaf belum bisa’,” jawab Ariel, lalu tertawa.

Sang ibunda model pun hanya menanggapi telepon seperti itu dengan tertawa saja. “Aku nggak nge-judge, itu pilihan masing-masing. Cuma dari kecil kan, bukan itu jalur yang aku ambil. Uangnya bener-bener banyak banget,” tutup Ariel. [NET/MER]

 

(SIDOARJOterkini) – Polisi mengamankan pasangan sejoli, yang diduga masih di bawah umur di sebuah hotel di kawasan Mongonsidi Sidoarjo, Senin (25/7).

Informasi yang dihimpun SIDOARJOterkini.com menyebutkan, pria yang diamankan berinisial SY warga Tambaksari Surabaya diamankan setelah mencabuli Melati asal Tanggulangin yang masih di bawah umur dalam kamar hotel.

“Lelakinya yang diamankan sudah Om-om dan yang perempuan seperti masih usia sekolah,”ungkap salah satu pemuda yang biasa mangkal di depan hotel tersebut.

Untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya, kedua sejol tersebut dibawa ke kantor polisi untuk menjalani pemeriksaan.

Sementara Kasi Humas Polresta Sidoarjo Iptu Tri Novi Handono saat dikonfirmasi membenarkan kejadian tersebut. Dan menjelaskan jika perkara tersebut sekarang dalam pemeriksaan petugas Satreskrim Polresta Sidoarjo.

“Iya, keduanya sekarang masih dalam pemeriksaan petugas,” jawabnya.(cles)

INILAH BANDUNG – Girl grup baru HYBE, NewJeans kini kembali dikhawatirkan netizen terkait umur mereka.

Di awal debutnya, NewJeans dikhawatirkan krena umur para membernya dinilai terlalu muda bahkan di bawah umur.

Kini NewJeans kembali dikhawatirkan setelah fansigns mereka dihadiri oleh pria dewasa.

Baca Juga: Spoiler Adamas Episode 7 : Ketahui Kelemahan Bu Kwon, Ha Woo Sin Atur Strategi Baru Untuk Curi Adamas

Sepertinya isu seputar debut idola di bawah umur telah menjadi salah satu topik terpanas di K-Pop, terutama setelah girl grup terbaru NewJeans, di bawah sublabel HYBE ADOR, memulai debutnya.

Netizen telah menyuarakan keprihatinan tentang bagaimana dampak industri ini terhadap mereka yang masih sangat muda.

Seperti semua girl grup, NewJeans telah tampil dan mempromosikan album terbaru mereka.

Baca Juga: Kondisi Terkini Beckham Putra, Dokter Tim Beri Kabar Gembira

Setelah beberapa kontroversi di video awal, para member dipuji karena pakaian mereka yang lebih pantas.

Mungkin benar apa kata pepatah, jangan nilai buku dari sampulnya tapi dari isinya. Pola pikir tersebut harus diterapkan oleh kalian yang senang manggil om, bapak, ibu atau tante kepada anak-anak muda yang masih berusia 19, 20, 21-an. Jangan nilai dari wajah kami, kami masih muda. Belum punya anak, istri atau suami. Kok seenaknya dipanggil-panggil gituan.

Wajah yang terlihat lebih tua dari usia yang sebenarnya memang menjadi sesuatu yang lucu dan kadang menjengkelkan. Hal ini seringkali saya alami saat beli mi goreng di warung, beli minuman di Indomaret,  hingga beli sabun di Alfamart. Semuanya tidak ada yang lebih baik saat menyapa saya. Semuanya memanggil saya om—oh cuk, saya masih muda dan hati saya selalu mbledus ketika dipanggil seperti itu.

Apa susahnya sih manggil dengan panggilan mas, kak atau mbak? Bahkan yang lebih sakitnya lagi, ketika kalian dipanggil om oleh orang yang nyata-nyata lebih tua dari kalian. Am, om, am, om—emang aku sudah kawin sama tantemu. Halah.

Seringkali hal ini tidak disadari oleh banyak orang. Asal nyebut saja tanpa tahu konsekuensinya bagi kami yang wajahnya boros. Memang repot sih ketika bertemu dan harus menanyakan umur terlebih dahulu agar kami yang berwajah boros senang. Tapi ingat, ingat kalian semua. Ada kata di KBBI yang tulisannya mas, kak, mbak. Ingat itu. Pakai panggilan itu saja, dan tidak ada yang tersakiti secara batin.

Tapi tentunya saya tidak mau menyalahkan orang lain terus-terusan. Apa salahnya muhasabah dengan diri kita sendiri? Jadi begini. Kadang memang borosnya wajah itu muncul dari beberapa faktor. Ada yang buatan dan ada yang alami.

Faktor pertama kenapa wajahmu boros dan kamu sering dipanggil om, tante atau ibu karena mungkin ulahmu sendiri. Ini dinamakan faktor buatan. Yang cowok manjangin kumis, jenggot dan gondrongin rambut. Usia masih 20-an tapi muka tampilan ala-ala 40-an. Ya itu jelas salah kamu lah. Apalagi yang cewek. Alis diukir, make-up seperti mau kondangan hingga gaya pakaian yang lebih membuat orang lain tertarik memanggilmu ibu atau tante. Itu juga kembali lagi salahmu. Faktor-faktor ini sering tidak disadari mereka yang berwajah boros, bahwa itu akibat dari ulah mereka sendiri. Dan hal tersebutlah yang saya alami. Saya tidak sadar ternyata niat hati saya ingin tampil keren dengan menebalkan kumis dan panjangin jenggot serta brewok. Nyatanya malah membuat saya terlihat seperti Karl Marx tua, bukan seperti seorang Captain America dengan brewoknya.

Kedua, tentu saja kita tidak bisa menyalahkan hal-hal yang alami. Begitu juga borosnya wajah tanpa sebab musabab yang pasti. Faktor alami ini pada akhirnya harus kamu ambil hikmahnya bahwa kamu harus lebih menggali sejarah. Sejarah bagaimana dahulunya nenek moyangmu, apakah kamu memang keturunan berwajah boros di usia muda.

Kedua faktor tersebut bisa menjadi renungan jika kamu merasa bosan terus-terusan jengkel dengan orang-orang yang memanggilmu bapak, om, ibu atau tante.

Dan jika kita-kita yang berwajah boros ini sudah muhasabah, maka kalian-kalian yang suka seenaknya memanggil kami juga harus muhasabah.

Jangan sembrono, hargai perasaan dan ingat, cobalah lebih peka. Latihlah kepekaan tersebut dimulai dengan tidak membuat wajah boros kami terlihat semakin boros. Coba lagi gali hati nurani kalian dan posisikan diri kalian di posisi saya dan teman-teman . Betapa pilunya hati ini ketika saat antre KFC, om-om yang lebih tua dipanggil mas dan saya yang masih muda dipanggil om. Tolong bayangkan, sakit sanakku.

Tapi mengeluh bukanlah sebuah solusi dari yang namanya masalah. Mengeluh boleh sih, tapi ya sekali-sekali lah. Wajah boros ini toh juga kadang bisa menjadi kelebihan.

Disegani, lebih dihormati dan yang utama ditakuti adik-adik tingkat di kampus. Bukan soal jago bertarung, ya karena wajah boros ini.

Bagai Yin dan Yang, wajah boros punya sisi baik dan buruknya. Sering ngerasa jengkelnya  tapi apa salahnya mensyukuri apa yang kita miliki. Lagian cuma wajah boros . Mata, tangan dan kaki masih lengkap. Dan yang pasti, borosnya wajah ini tidak sampai merugikan negara.

Jadi, kamu yang wajahnya boros. Mohon Bersabar.

Sini peluk, kita sama kok.

Terakhir diperbarui pada 22 Juli 2019 oleh Zahroh Ayu

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *