Nabi khidir nabi ke berapa

SRIPOKU.COM – Sebagai umat Islam, meyakini akan keberadaan Nabi adalah sebuah kewajiban.

Bahkan mempercayai adanya nabi merupakan salah satu dari rukun iman.

Seperti kita ketahui bahwa Jumlah nabi yang wajib diyakini berjumlah 25.

25 nabi mulai dari Adam AS sampai Muhammad SAW disebutkan dengan jelas di dalam Al Quran.

Namun  nama Khidir tidak  disebutkan secara eksplisit di dalam Al Quran.

Bahkan di ayat itu sama sekali tidak ada keterangan yang jelas tentang statusnya sebagai nabi atau bukan.

Di dalam Al Quran juga disebutkan beberapa nama, namun mereka bukanlah seorang nabi. 

Misalnya Zul-Qarnain (Al-Kahfi: 83,86,94), Thalut (Al-Baqarah: 247,249), Luqman Al-Hakim (Luqman: 12,13), Imran (Ali Imran: 33,35, 66), Maryam binti Imran yang disebutkan sebanyak  31 kali dan lainnya.

Kisah nabi Musa AS di Al Quran juga diceritakan kalau dia pernah ketemu dengan Khidir.

Namun Khidir disebut hanyalah sebagai hamba biasa, bukan sebagai nabi. Seperti dalam QS Al-Kahfi dibawah ini.

“Lalu mereka bertemu dengan seorang hamba di antara hamba-hamba Kami, yang telah Kami berikan kepadanya rahmat dari sisi Kami, dan yang telah Kami ajarkan kepadanya ilmu dari sisi Kami.” (QS Al-Kahfi: 65)

Seperti kita ketahui bahwa jumlah nabi tidak hanya 25 saja, melainkan ada banyak. 25 nabi yang selama ini kita tahu adalah mereka yang wajib kita imani.

Abu Zar bertanya kepada Rasulullah SAW, “Berapakah jumlah para nabi?” Beliau SAW menjawab, “Mereka berjumlah 124.000 orang, sebanyak 315 dari mereka adalah Rasul.” (HR Ahmad dalam musnadnya dan Al-Bani mengatakan bahwa hadits ini shahih).

Mungkin saja dari 124.000 orang tersebut salah satunya adalah nabi Khidhir A.S. Tentu dengan sekian banyak dalil yang terserak di dalam sunnah serta dalil aqli lainnya. Wallahu a’lam bishshawab.

ii ()

Siapa Itu Nabi Khidir ? Nabi Kihidir adalah puteraseorang raja yang sangat tekun melakukan ibadah kepadaAllahSWT.

Ia melarikan diri darikeluarganya di istana karena tidak mau dikawinkan olehayahnya dengan seorang gadisyang disukai oleh semua sanakkerabatnya.

Ia menolak perjodohan itu hingga selama kurang lebih satu tahun lamanya ia tidak pernah menjumpai calon istrinya.Setelah raja mengetahui bahwa Khidir meninggalkan istana dan pergi ke suatu tempat, maka diperintahkanlah seluruh punggawa kerajaan untuk mencarinya.

Baca: Inilah Kisah Virgoun Yang Masuk Islam Setelah Membaca Al-quran

Baca: Polresta Depok Akan Datangkan Saksi Ahli Guna Dalami Video Mesum Alumni UI,

Jakarta – Menurut sebagian pendapat ada empat

– Menurut sebagian pendapat ada empat nabi yang diyakini masih hidup hingga kini. Satu di antaranya bukan dari kalangan 25 nabi dan rasul yang wajib kita imani.

Mahmud asy-Syafrowi mengatakan dalam buku Khidir AS Nabi Misterius, Penguasa Samudra yang Berjalan Secepat Kilat, keempat nabi tersebut diperkirakan masih hidup sampai sekarang atas izin Allah SWT.

Salah satu alasan yang membuat sejumlah nabi diyakini masih hidup lantaran kisah mereka yang terakhir kali diceritakan. Berikut selengkapnya.

Nabi yang Diyakini Masih Hidup

1. Nabi Idris AS

Nabi Idris AS adalah nabi urutan kedua setelah Adam AS. Allah SWT mengangkatnya menjadi utusan sebagaimana Dia berfirman,

“Ceritakanlah (Nabi Muhammad kisah) Idris di dalam Kitab (Al-Qur’an). Sesungguhnya dia adalah orang yang sangat benar dan membenarkan lagi seorang nabi. Kami telah mengangkatnya ke martabat yang tinggi.” (QS Maryam: 56-57)

Nabi Idris AS menerima 30 suhuf yang berisi ajaran kebenaran seperti halnya Al-Qur’an. Suhuf tersebut merupakan petunjuk untuk disampaikan kepada umatnya.

Kisah akhir Nabi Idris AS yang diceritakan adalah saat ia dikunjungi malaikat pencabut nyawa selama beberapa hari. Keduanya bersama sampai empat hari. Hingga akhirnya Nabi Idris AS merasakan keanehan dan bertanya siapa sebenarnya yang sedang mengunjunginya itu.

Setelah mengetahui bahwa ternyata adalah malaikat pencabut nyawa, Nabi Idris AS lantas mengajukan sejumlah permintaan. Di antaranya minta dicabut nyawanya, kemudian minta dihidupkan lagi atas izin Allah SWT, dan minta melihat neraka dan surga.

Ketika berada di surga, ia meninggalkan sandalnya di dalam. Ia lantas izin kepada malaikat untuk mengambilnya. Namun, karena merasakan kenyamanan surga, Nabi Idris AS tidak mau keluar. Dia meminta malaikat meninggalkannya di surga dan ia tetap berada di dalam surga sejak saat itu.

2. Nabi Isa AS

Nabi yang diyakini masih hidup lainnya adalah Nabi Isa AS. Ia adalah putra dari Maryam. Kisah kelahiran Nabi Isa AS diceritakan dalam surah Maryam. Allah SWT berfirman,

“Dia (Jibril) berkata, “Sesungguhnya aku hanyalah utusan Tuhanmu untuk memberikan anugerah seorang anak laki-laki yang suci kepadamu.” Dia (Maryam) berkata, “Bagaimana (mungkin) aku mempunyai anak laki-laki, padahal tidak pernah ada seorang (laki-laki) pun yang menyentuhku dan aku bukan seorang pelacur?” Dia (Jibril) berkata, “Demikianlah.” Tuhanmu berfirman, “Hal itu sangat mudah bagi-Ku dan agar Kami menjadikannya sebagai tanda (kebesaran-Ku) bagi manusia dan rahmat dari Kami. Hal itu adalah suatu urusan yang (sudah) diputuskan.” (QS Maryam: 19-21)

Allah SWT mengutus Nabi Isa AS kepada kaum Bani Israil yang menyembah berhala. Ia mendapatkan sejumlah mukjizat untuk membuktikan kebenaran ajaran yang dibawanya.

Kisah Nabi Isa AS yang melatarbelakangi pendapat bahwa ia masih hidup hingga kini adalah firman Allah SWT dalam surah Ali Imran ayat 55 dan surah An Nisa ayat 157. Allah SWT berfirman,

“Sesungguhnya orang-orang yang berpaling di antara kamu pada hari ketika dua pasukan bertemu, sesungguhnya mereka hanyalah digelincirkan oleh setan disebabkan sebagian kesalahan (dosa) yang telah mereka perbuat. Allah benar-benar telah memaafkan mereka. Sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyantun.” (QS Ali Imran: 55)

(Kami menghukum pula mereka) karena ucapan mereka, “Sesungguhnya kami telah membunuh Almasih, Isa putra Maryam, Rasul Allah,” padahal mereka tidak membunuhnya dan tidak (pula) menyalibnya, tetapi (yang mereka bunuh adalah) orang yang menurut mereka menyerupai (Isa). Sesungguhnya mereka yang berselisih pendapat tentangnya (pembunuhan Isa), selalu dalam keragu-raguan terhadapnya. Mereka benar-benar tidak mengetahui (siapa sebenarnya yang dibunuh itu), kecuali mengikuti persangkaan belaka. (Jadi,) mereka tidak yakin telah membunuhnya.” (QS An Nisa: 157)

3. Nabi Ilyas AS

Nabi Ilyas AS adalah nabi yang terkenal gigih dalam berdakwah. Ia diutus untuk kaum Bani Israil yang menyembah berhala. Kerasulannya dikisahkan dalam Al-Qur’an surah As Saffat ayat 123-126. Allah SWT berfirman,

“Sesungguhnya Ilyas benar-benar termasuk para rasul. (Ingatlah) ketika dia berkata kepada kaumnya, “Mengapa kamu tidak bertakwa? Apakah kamu terus menyeru Ba’l dan meninggalkan sebaik-baik pencipta, Allah Tuhanmu dan Tuhan nenek moyangmu yang terdahulu?”

Imam Ibnu Katsir mengatakan dalam Qashash al-Anbiyaa’, Nabi Ilyas AS masih satu garis keturunan dengan Nabi Harun AS. Ada pendapat yang menyebut, ia adalah keturunan keempat dari Nabi Harun AS dari Yasin bin Pinehas bin Eleazar bin Harun.

Kisah yang menceritakan kehidupan akhir Nabi Ilyas AS adalah ketika didatangi malaikat maut yang hendak menjemput nyawanya. Mendengar hal itu, Nabi Ilyas AS bersedih dan menangis. Ia menyesal karena ketika ia meninggal, ia tidak bisa lagi berzikir kepada Allah SWT, sementara orang yang masih hidup masih boleh terus berzikir memuji-Nya.

Atas hal itu, Allah SWT memerintahkan malaikat untuk menunda pencabutan nyawa Nabi Ilyas AS dan ia mendapat kesempatan berzikir sesuai dengan permintaannya.

4. Nabi Khidir AS

Nabi yang diyakini masih hidup lainnya adalah Nabi Khidir AS. Ia tidak termasuk 25 nabi dan rasul yang wajib kita imani.

Kisah kehidupan Nabi Khidir AS diceritakan dalam Al-Qur’an tatkala ia bertemu dengan Nabi Musa AS. Pertemuan keduanya termaktub dalam surah Al Kahfi ayat 60-82. Diceritakan, Nabi Khidir AS mengajarkan tentang ilmu dan kebijaksanaan kepada Nabi Musa AS.

Tidak banyak sumber yang menceritakan tentang asal usul dan kisah lain tentang Nabi Khidir AS. Hal ini lantaran memunculkan pendapat bahwa Nabi Khidir AS masih hidup hingga saat ini.

Wallahu a’lam.

Simak Video “Ikhtiar dan Tawakal, Paket Lengkap untuk Dapat Pertolongan Allah”
[Gambas:Video 20detik]
(kri/erd)

Jakarta

Nabi Khidir menjadi salah satu utusan Allah SWT yang kisahnya ditulis dalam Al Quran. Dituliskan, Nabi Khidir bertemu dengan Nabi Musa dan memulai petualangan yang penuh pelajaran.

Kisah Nabi Khidir dan Nabi Musa ini diceritakan lengkap dalam Al Quran Surat Al Kahfi ayat 60-82. Ketika itu Nabi Musa diketahui tengah melakukan perjalanan jauh menuju ke arah laut.

Dalam perjalanan itu, Nabi Musa bertemu dengan seseorang yang dirahmati oleh Allah SWT. Bahkan, dalam surat Al Kahfi ayat 65, Allah SWT berfirman orang itu juga dikaruniai ilmu yang melimpah.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Arab: فَوَجَدَا عَبْدًا مِنْ عِبَادِنَا آتَيْنَاهُ رَحْمَةً مِنْ عِنْدِنَا وَعَلَّمْنَاهُ مِنْ لَدُنَّا عِلْمًا

Latin: fa wajadā ‘abdam min ‘ibādinā ātaināhu raḥmatam min ‘indinā wa ‘allamnāhu mil ladunnā ‘ilmā

Artinya: Lalu mereka berdua bertemu dengan seorang hamba di antara hamba-hamba Kami, yang telah Kami berikan rahmat kepadanya dari sisi Kami, dan yang telah Kami ajarkan ilmu kepadanya dari sisi Kami.

Nabi Musa pun bertanya kepada orang itu yang tidak lain adalah Nabi Khidir untuk menjadi muridnya. Nabi Khidir pun menjawab bila Nabi Musa tidak akan sabar bersamanya.

Arab: قَالَ اِنَّكَ لَنْ تَسْتَطِيْعَ مَعِيَ صَبْرًا وَكَيْفَ تَصْبِرُ عَلٰى مَا لَمْ تُحِطْ بِهٖ خُبْرًا

Latin: qāla innaka lan tastaṭī’a ma’iya ṣabrā wa kaifa taṣbiru ‘alā mā lam tuḥiṭ bihī khubrā

Dia menjawab, “Sungguh, engkau tidak akan sanggup sabar bersamaku. Dan bagaimana engkau akan dapat bersabar atas sesuatu, sedang engkau belum mempunyai pengetahuan yang cukup tentang hal itu?”

Kisah Nabi Khidir dan Nabi Musa pun dimulai. Hanya saja, Nabi Khidir meminta agar Nabi Musa tak menanyakan apa pun sampai Nabi Khidir sendiri yang menjelaskannya.

Keduanya pun melakukan perjalanan dengan menaiki sebuah perahu. Namun, di tengah perjalanan Nabi Khidir melubangi perahu itu.

Melihat hal itu, Nabi Musa bertanya alasan melubangi perahu. Sebab, hal itu bisa membuat penumpang di atasnya tenggelam. Nabi Khidir pun mengingatkannya bahwa Nabi Musa tidak akan tahan bersamanya.

Cerita Nabi Khidir selanjutnya, saat ia bertemu dengan seorang anak muda dan membunuhnya. Nabi Musa pun bertanya-tanya penuh misteri alasan perbuatan mungkar itu.

Nabi Khidir pun lagi-lagi mengingatkan Nabi Musa bahwa ia tidak akan mampu bersabar ketika tengah bersamanya. Mereka pun berjalan bersama kembali hingga di sebuah kota.

Sesampainya, mereka berdua meminta untuk dijamu oleh penduduk.Tetapi para penduduk tidak mau menjamu mereka. Nabi Khidir pun melihat terdapat dinding rumah yang hampir roboh dan membenarkannya.

Melihat hal itu, Nabi Musa pun mengatakan bahwa Nabi Khidir bisa meminta imbalan sebagai gantinya. Mendengar itu, Nabi Khidir pun memutuskan untuk berpisah dengan Nabi Musa.

Nabi Khidir juga menjelaskan berbagai pelajaran yang terjadi selama perjalanan kepada Nabi Musa. Nabi Khidir mengatakan bahwa perahu yang ia lubangi merupakan milik orang miskin.

Sedangkan, di depannya terdapat raja yang merampas setiap perahu. Sehingga hal itu dilakukan untuk menyelamatkan perahu tersebut.

Kemudian, anak muda yang dibunuh merupakan seorang kafir. Sementara, kedua orang tuanya adalah mukmin sehingga Nabi Khidir khawatir jikalau sang anak bisa membawa orang tuanya dalam kekafiran.

Dalam kisah Nabi Khidir, ia juga berdoa agar Allah SWT memberikan anak yang lebih baik kepada keluarga tersebut.

Arab: فَاَرَدْنَآ اَنْ يُّبْدِلَهُمَا رَبُّهُمَا خَيْرًا مِّنْهُ زَكٰوةً وَّاَقْرَبَ رُحْمًا

Latin: fa aradnā ay yubdilahumā rabbuhumā khairam min-hu zakātaw wa aqraba ruḥmā

Artinya: Kemudian kami menghendaki, sekiranya Tuhan mereka menggantinya dengan (seorang anak) lain yang lebih baik kesuciannya daripada (anak) itu dan lebih sayang (kepada ibu bapaknya).

Terakhir, Nabi Khidir menjelaskan kepada Nabi Musa perihal dinding rumah yang ia perbaiki. Menurutnya, rumah tersebut miliki dua anak yatim dan di bawahnya tersimpan harta bagi mereka berdua.

Ayahnya merupakan orang yang soleh. Allah SWT pun menghendaki agar saat dewasa dapat mengeluarkan simpanan tersebut dalam rumah yang aman.

Semoga kisah Nabi Khidir bisa menginspirasi kita dalam berbuat kebaikan ya!

(pay/erd)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *