Daftar Isi
Artikel ini membahas bagaimana awal mula munculnya Vietnam Selatan dan Vietnam Utara, lalu seperti apa peperangan yang terjadi hingga menyebabkan runtuhnya Vietnam Selatan.
—
Hai Squad, kamu tahu nggak sih kalau Vietnam menjadi satu-satunya negara di Asia Tenggara yang berhasil lolos ke babak semifinal kompetisi Sepakbola Asian Games 2018? Kalau kamu pecinta sepakbola pasti tahu dong yaa. Nah, setelah negaranya lolos ke babak semifinal, masyarakat Vietnam langsung merayakannya dengan sangat gembira, tepat di hari Vietnam mengalahkan Suriah dengan skor 1-0.
Keberhasilan Vietnam bisa mencapai babak semifinal tentunya tidak terlepas dari semangat perjuangan para pemain, dukungan yang besar masyarakatnya, dan juga kepercayaan yang diberikan oleh pelatih serta pemerintah. Sebelum sampai seperti sekarang ini, Vietnam punya sejarah yang panjang lho. Kamu tahu nggak kalau dulu itu Vietnam terpecah, terbagi menjadi 2 bagian, yaitu Vietnam Utara dan Vietnam Selatan? Kalau belum tahu, di artikel ini kita bahas yuk bagaimana Vietnam bisa bersatu dan seperti apa sih Vietnam Utara dan Vietnam Selatan itu.
Berdirinya Vietnam Selatan
Awal berdirinya Vietnam Selatan itu ketika Perancis berusahan mendirikan negara-negara boneka di kawasan Indocina di akhir Perang Dunia ke II. Dengan hadirnya Vietnam Selatan, otomatis membuat Vietnam terpecah. Hal itu membuat Ho Chi Minh sangat marah, karena ia menginginkan Vietnam menjadi negara yang merdeka dan utuh. Kemudian terjadilah perang Indocina I pada tahun 1946-1954, yaitu antara Vietnam Utara yang didukung oleh Tiongkok dan Vietnam Selatan didukung oleh Perancis.
Vietnam Utara yang dipimpin oleh Ho Chi Minh mendapat pengakuan dari Rusia dan Tiongkok pada tanggal 31 Januari 1950. Kemudian Vietnam Selatan yang dipimpin oleh Bao Dai juga mendapat pengakuan dari Amerika Serikat dan Inggris pada 7 Februari 1950, namun di satu sisi sebagian besar rakyat tidak mau mengakuinya.
Lalu apa yang menyebabkan Vietnam Selatan runtuh? Dan bagaimana akhirnya Vietnam bersatu?
Nah puncaknya adalah ketika kembali terjadinya perang Indocina II. Ho Chi Minh kembali melakukan serangan kepada Vietnam Selatan dengan bantuan Uni Soviet. Kenapa Ho Chi Minh bersikeras ingin menghancurkan Vietnam Selatan? Hal itu ia lakukan karena Vietnam Selatan dianggap sebagai penghalang persatuan Vietnam yang telah ia cita-citakan.
Dengan adanya serangan itu, Amerika Serikat pun ikut turun tangan membantu Vietnam Selatan, karena mereka masih berkepentingan pada wilayah tersebut. AS yang berusaha mempertahankan wilayah Vietnam Selatan, terus memberikan bantuan pasukannya. Akibatnya, perang Indocina II yang besar pun tidak lagi bisa dihindari dan berlangsung pada tahun 1957-1975, cukup lama ya Squad.
Dengan banyaknya korban yang berjatuhan, akhirnya kedua belah pihak memutuskan untuk berunding dan melakukan gencatan senjata pada tahun 1970. Perundingan itu diikuti oleh Vietnam Utara, Vietnam Selatan, dan Amerika Serikat di Paris. Kemudian pada tahu 1972, diumumkan oleh AS bahwa Indonesia, Kanada, Hongaria, dan Polandia menjadi pengawas gencatan senjata di Vietnam.
Wuiih damai dong berarti nih dua-duanya? Ooo tentu saja tidaak.
Hmm gimana ya cara supaya vietnam bersatu? Sumber: ghipy.com
Perundingan yang hampir mencapai kesepakatan itu ternyata dilanggar. Tiba-tiba saja Vietnam Utara menyerang Vietnam Selatan secara tiba-tiba. Amerika Serikat pun marah, kemudian Presiden Richard Nixon memerintahkan pasukannya untuk meranjau semua lalu lintas laut dan juga menghancurkan seluruh jalur komunikasi dan transportasi Vietnam Utara. Karena mendapat serangan tersebut, akhirnya Vietnam Utara menyepakati gencatan senjatanya. Perjanjian itu disebut sebagai Persetujuan Paris, dan ditandatangani pada 27 Januari 1973.
Runtuhnya Vietnam Selatan
Sebenarnya Perang Vietnam ini sudah hampir berakhir lho pada bulan April 1975. Namun, pada 18 April 1975 Vietnam Utara kembali mengancam wilayah Vietnam Selatan, dan wilayah yang dituju adalah Saigon, ibu kota Vietnam Selatan. Masyarakat Vietnam Selatan pun panik dan mulai mengungsi ke wilayah AS menggunakan lima kapal induk Armada yang dikirimkan AS.
Presiden Vietnam sempat berganti 2 kali, pertama yaitu bergantinya Nguyen Van Thieu ke Tran Van Huong. Nguyen Van Thieu adalah presiden yang menandatangani Persetujuan Paris karena AS berjanji mengirim pesawat B-52 yang akan mengebom Vietnam Utara jika melakukan pelanggaran. Namun hal itu tidak dilakukan oleh AS, dan Vietnam Selatan kekurangan kekuatan militernya.
Baca juga: Latar Belakang Terjadinya Perang Palestina dengan Israel
Saat bantuan dari AS tidak datang, Vietnam Utara semakin di atas angin. Kemudian pada 28 April 1975, Tran Van Houng digantikan oleh Duong Van Minh sebagai Presiden Vietnam Selatan. Namun, baru sehari memimpin, wilayahnya langsung diserang oleh pasukan gerilya Vietnam Utara yaitu Vietcong. Wilayah yang menjadi tujuan serangan Vietcong adalah Saigon.
Pada akhirnya pasukan Vietnam Selatan kalah akibat hujan tembakan artileri yang dilakukan oleh Vietcong. Akhirnya pasukan Vietnam Utara mulai menduduki posisi-posisi penting di Saigon dan mengibarkan bendera mereka di istana kepresidenan Vietnam Selatan pada 30 April 1975. Hal itu menandakan menyerahnya pemerintahan Vietnam Sealtan tanpa syarat kepada Vietcong, dan kejatuhan Saigon pun menandakan berakhirnya Perang Vietnam dengan kemenangan Vietnam Utara. Hal ini menjadi periode awal transisi Vietnam menjadi satu negara yang utuh.
Perang Vietnam yang memakan banyak korban jiwa akhirnya selesai. Sumber: bbc.com
Nah jadi begitu Squad sejarah berdiri sampai runtuhnya Vietnam Selatan. Kalau kamu perhatikan, sebenarnya peperangan yang terjadi di Vietnam ini merupakan peperangan kepentingan Blok Barat dan Blok Timur. Dari kedua wilayah Vietnam tersebut, keduanya berada di bawah bayang-bayang negara lain. Hingga akhirnya Vietnam menjadi negara yang utuh dan bersatu pada 1976. Nah kalau secara politik, ini menjadi penanda kemenangan Blok Timur terhadap Blok Barat di Asia Tenggara, dan Vietnam menjadi negara komunis.
Seru juga, kan, kalau memelajari sejarah bangsa-bangsa lain? Jadinya pengetahuan kita makin bertambah, bukan hanya tentang Indonesia, tapi juga apa yang ada di luar Indonesia. Coba kalau Vietnam masih kepisah, mungkin aja di Asian Games kemarin masyarakatnya nggak seramai itu merayakan lolosnya tim sepakbola negara mereka. Nah, kalau kamu mau tahu lebih banyak lagi, yuk belajar lewat ruangbelajar. Di sana kamu bisa belajar dengan menggunakan video beranimasi sekaligus bisa ngukutin latihan-latihan soalnya.
Referensi:
Hapsari, Ratna dan Adil M. Sejarah untuk SMA/MA Kelas XII Kurikulum 2013 Kelompok Peminatan Ilmu Pengetahuan Sosial. Jakarta: Erlangga.
Sumber Foto:
‘The United States was Heavily Involved in the Vietnam War’. (daring) Tautan: https://www.bbc.com/news/world-asia-pacific-16567315 (Diakses: 20 September 2018)
Artikel terakhir diperbarui pada 27 Oktober 2020.
Perang Vietnam, juga disebut Perang Indocina Kedua, adalah sebuah perang yang terjadi antara 1957 dan 1975 di Vietnam. Perang ini merupakan bagian dari Perang Dingin antara dua kubu ideologi besar, yakni Komunis dan SEATO.
Dua kubu yang saling berperang adalah Republik Vietnam (Vietnam Selatan) dan Republik Demokratik Vietnam (Vietnam Utara). Amerika Serikat, Korea Selatan, Thailand, Australia, Selandia Baru dan Filipina (juga bantuan militer oleh Taiwan dan Spanyol) bersekutu dengan Vietnam Selatan, sedangkan Uni Soviet, Tiongkok, Korea Utara, Mongolia dan Kuba mendukung Vietnam Utara yang berideologi komunis.
Jumlah korban yang meninggal diperkirakan lebih dari 280.000 jiwa di pihak Vietnam Selatan dan lebih dari 1.000.000 jiwa di pihak Vietnam Utara.
Perang ini mengakibatkan eksodus besar-besaran warga Vietnam ke negara lain, terutamanya Amerika Serikat, Australia dan negara-negara Barat lainnya, sehingga di negara-negara tersebut bisa ditemukan komunitas Vietnam yang cukup besar.
Setelah berakhirnya perang ini, kedua Vietnam tersebut pun bersatu pada tahun 1976 dan Vietnam menjadi negara komunis.
Salah satu korban paling terkenal dari Perang Vietnam ini adalah Kim Phuc.
Berbagai nama telah digunakan untuk konflik ini. Perang Vietnam adalah yang paling sering digunakan, terutama dalam bahasa Inggris. Perang ini juga dikenal sebagai Perang Indochina Kedua dan Konflik Vietnam.
Karena di Indochina sudah pernah terjadi beberapa konflik, konflik tertentu ini disebut dengan nama protagonis utama untuk membedakannya dari nama lain.[54] Dalam bahasa Vietnam, perang ini umumnya dikenal sebagai Kháng chiến chống Mỹ (Perang Perlawanan Terhadap Amerika). Perang ini juga dikenal dengan nama Chiến tranh Việt Nam (Perang Vietnam).[55]
Organisasi militer utama yang terlibat dalam perang, di satu sisi, Tentara Republik Vietnam (ARVN) dan militer AS, dan di sisi lain, Tentara Rakyat Vietnam (PAVN) (lebih umum dikenal dengan Tentara Vietnam Utara, atau NVA, dalam sumber-sumber berbahasa Inggris), dan Front Nasional untuk Pembebasan Vietnam Selatan (NLF, lebih dikenal sebagai Viet Cong dalam sumber bahasa Inggris), pasukan gerilya komunis Vietnam Selatan.[56]
Latar belakang
[
sunting
|
sunting sumber
]
Vietnam dijajah oleh Tiongkok sejak tahun 110 SM sampai mencapai kemerdekaan pada tahun 938. Setelah bebas dari belenggu penjajahan Tiongkok, Vietnam selalu menentang dan mengecam serangan pihak asing.
Pada abad ke-19, Vietnam menjadi wilayah jajahan Prancis. Prancis menguasai Vietnam setelah melakukan beberapa perang kolonial di Indochina mulai dari tahun 1840-an. Ekspansi kekuasaan Prancis disebabkan keinginan untuk menyaingi kebangkitan Britania Raya dan kebutuhan untuk mendapatkan hasil bumi seperti rempah-rempah untuk menggerakkan industri di Prancis untuk menyaingi penguasaan industri Britania Raya.
Semasa pemerintahan Prancis, golongan rakyat Vietnam dibakar semangat nasionalisme dan ingin merdeka dari Prancis. Beberapa pemberontakan dilakukan oleh banyak kelompok-kelompok nasionalis, tetapi usaha mereka gagal. Pada tahun 1919, semasa Perjanjian Versailles dirundingkan, Ho Chi Minh meminta untuk bersama-sama membuat perundingan agar Vietnam dapat merdeka. Permintaan tersebut ditolak dan Vietnam beserta seluruh Indochina terus menjadi jajahan Prancis.
Kelompok Viet Minh akhirnya mendapat dukungan populer dan berhasil mengusir Prancis dari Vietnam. Selama Perang Dunia II, Vietnam dikuasai oleh Jepang. Pemerintah Prancis Vichy bekerjasama dengan Jepang yang mengantar tentara ke Indochina sebagai pasukan yang berkuasa secara de facto di kawasan tersebut. Pemerintah Prancis Vichy tetap menjalankan pemerintahan seperti biasa sampai tahun 1944 ketika Prancis Vichy jatuh setelah tentara sekutu menaklukan Prancis dan jendral Charles de Gaulle diangkat sebagai pemimpin Prancis.
Setelah pemerintah Prancis Vichy tumbang, pemerintah Jepang menggalakkan kebangkitan pergerakan nasionalis di kalangan rakyat (Vietnam). Pada akhir (Perang Dunia II), (Vietnam) diberikan kemerdekaan oleh pihak (Jepang). (Ho Chí Minh) kembali ke Vietnam untuk membebaskan negaranya agar tidak dijajah oleh kekuasaan asing. Ia menerima bantuan kelompok OSS yang akan berubah menjadi CIA nantinya.
Pada akhir (Perang Dunia II), pergerakan (Viet Minh) di bawah pimpinan (Ho Chí Minh) berhasil membebaskan Vietnam dari tangan penjajah, tetapi keberhasilan itu hanya untuk masa yang singkat saja. Pihak Jepang menangkap pemerintah Prancis dan memberikan Vietnam suatu bentuk “kemerdekaan” sebagai sebagian dari rancangan Jepang untuk “membebaskan” bumi Asia dari penjajahan barat. Banyak bangunan diserahkan kepada kelompok-kelompok nasionalis.
Perang Vietnam merupakan perang terlama Amerika Serikat di Asia Tenggara.
Keterlibatan negara-negara lain
[
sunting
|
sunting sumber
]
Korea Utara
[
sunting
|
sunting sumber
]
Sebagai hasil dari keputusan Partai Buruh Korea pada bulan Oktober 1966, di awal tahun 1967 Korea Utara mengirim satu skuadron tempur ke Vietnam Utara untuk mendukung skuadron tempur Vietnam Utara ke-921 dan ke-923 yang melindungi Hanoi. Mereka masih berperang hingga tahun 1968, dan 200 pilot dilaporkan telah bertugas.[58]
Selain itu, setidaknya dua resimen artileri anti-pesawat juga dikirim. Korea Utara juga mengirimkan senjata, amunisi dan dua juta set seragam untuk rekan-rekan mereka di Vietnam Utara.[59] Kim Il-sung dilaporkan telah mengatakan kepada para pilot untuk “berperang seakan-akan langit Vietnam adalah langit mereka sendiri”.[60]
Sekitar 10.450 tentara Filipina dikirim ke Vietnam Selatan. Mereka pada umumnya terlibat dalam proyek-proyek pengamanan sipil medis dan lainnya. Pasukan ini dioperasikan di bawah penunjukan PHLCAG-V atau Kelompok Aksi Sipil Filipina-Vietnam. Yang lebih penting adalah fakta bahwa pangkalan angkatan laut di Teluk Subic digunakan untuk Armada Ketujuh Amerika Serikat dari tahun 1964 hingga perang berakhir pada tahun 1975.[61][62] Pangkalan Angkatan Laut di teluk Subic dan pangkalan Angkatan Udara di Clark mencapai batas penggunaan maksimal selama perang dan mendukung sekitar 80.000 penduduk setempat untuk bisnis sampingan seperti pembuatan sepatu hingga prostitusi.[63]
Komunikasi radio
[
sunting
|
sunting sumber
]
Perang Vietnam adalah konflik pertama di mana pasukan AS memiliki peralatan komunikasi suara aman yang tersedia dalam tingkat taktis. Badan Keamanan Nasional menjalankan program crash untuk menyediakan pasukan AS dengan sekelompok kode peralatan keamanan bernama NESTOR, mengirimkan 17.000 unit pada awalnya. Hasilnya, sebanyak 30.000 unit kemudian diproduksi. Namun keterbatasan unit, termasuk kualitas suara yang buruk, jangkauan yang kurang, penundaan waktu yang mengganggu dan masalah dukungan logistik menyebabkan hanya satu dari sepuluh unit yang dapat digunakan.[64] Sementara kebanyakan kalangan militer AS percaya bahwa Viet Cong dan NVA tidak akan mampu mengeksploitasi komunikasi yang tidak aman, interogasi terhadap unit intelijen komunikasi yang tertangkap menunjukkan bahwa mereka mampu memahami jargon dan kode yang digunakan secara realtime dan sering kali mampu untuk memperingatkan pihak mereka tentang tindakan AS yang selanjutnya.[64]
Lihat pula
[
sunting
|
sunting sumber
]
- ^[36] Laporan CRS ([37] dan buku Crucible Vietnam: Memoir dari Letnan Infanteri.[38] Beberapa sumber lain memberikan angka yang berbeda (misalnya film dokumenter tahun 2005/2006, Heart of Darkness: Vietnam War Chronicles 1945-1975 yang dikutip di bagian lain artikel ini memberikan angka 58.159 untuk kematian di pihak AS,[32] dan buku tahun 2007, Vietnam Sons memberikan angka 63,226)[39]
Angka sebesar 58.220 dan 303.644 untuk korban tewas dan terluka AS, berasal dari Divisi Analisis Informasi Statistik Departemen Pertahanan (SIAD), Pusat Data Tenaga Kerja Pertahanan, serta dari lembar fakta Departemen Veteran bertanggal bulan Mei 2010; totalnya 153.303 korban luka (WIA), dan tidak termasuk 150.332 orang yang tidak memerlukan perawatan rumah sakit,Laporan CRS ( Congressional Research Service ) untuk Kongres, Perang Amerika dan Korban Operasi Militer: Daftar dan Statistik, bertanggal 26 Februari 2010,dan buku Crucible Vietnam: Memoir dari Letnan Infanteri.Beberapa sumber lain memberikan angka yang berbeda (misalnya film dokumenter tahun 2005/2006,yang dikutip di bagian lain artikel ini memberikan angka 58.159 untuk kematian di pihak AS,dan buku tahun 2007,memberikan angka 63,226)
Catatan kaki
[
sunting
|
sunting sumber
]
Sumber sekunder
[
sunting
|
sunting sumber
]
Sumber primer
[
sunting
|
sunting sumber
]
Hall, Simon, “Scholarly Battles over the Vietnam War”, Historical Journal 52 (September 2009), 813–29.
Pranala luar
[
sunting
|
sunting sumber
]
Templat:Vietnam War graphical timeline