Daftar Isi
materi: IPA1. Contoh benda yang memanfaatkan konduktor dan isolator secara bersama adalah …*a. emberb. termosc. Pisaud. setrika2. Bagian dari…
Bagaimana Air Bisa Mengalirkan Listrik dan Membuat Tersetrum?
Rabu, 4 September 2019 | 10:49 WIB
Ilustrasi air yang bisa mengalirkan muatan listrik
Bobo.id – Apa teman-teman pernah mendengar tentang air yang bisa mengalirkan muatan listrik?
Selama ini kita mengenal bahwa air juga bisa menjadi konduktor.
Bahkan, air dan aliran listrik bisa berbahaya bagi makhluk hidup yang ada di dekatnya.
Tapi, sebenarnya tidak semua air itu bisa mengalirkan listrik, lo. Air juga bisa disebut sebagai isolator.
Kok bisa begitu, ya?
Apakah Air Bisa Mengalirkan Listrik?
Rupanya, ada air yang bisa mengalirkan listrik dan ada juga yang tidak.
Tapi, sebenarnya, bukanlah air yang mengalirkan listrik, melainkan kandungan air lah yang menentukan air bisa menjadi isolator atau konduktor.
Isolator adalah bahan yang sulit atau tidak bisa melakukan perpindahan muatan listrik.
Konduktor adalah bahan yang bisa mengantarkan muatan listrik.
Baca Juga: Kalau Air Bersih Habis, Bisakah Kita Minum Air Laut? Ayo, Cari Tahu!
Air Murni
Air murni atau air sulingan ini rupanya adalah isolator, teman-teman. Air murni didapatkan ketika air mendidih dan uap yang mengembun.
Air ini terbentuk tanpa mineral dan kotoran, teman-teman.
Air Biasa
Air biasa ini adalah konduktor, teman-teman.
Air biasa yang dimaksud ini adalah air yang sering kita lihat di rumah kita, air ledeng, atau air hujan.
Nah, air biasa ini mengandung banyak mineral yang larut dalam air, misalnya kalsium, magnesium, zat besi, dan sodium.
Mengapa Ada Air yang Mengalirkan Listrik dan Air yang Tidak Mengalirkan Listrik?
Supaya arus listrik bisa mengalir melalui zat cair, pergerakan muatannya harus dilakukan melalui cairan.
Dalam air keran, air hujan, atau air laut, ada banyak sekali senyawa seperti garam, kalsium, atau ion magnesium.
Nah, dengan adanya kandungan itu, ketika senyawa itu bergerak melalui air, listrik bisa bisa mengalir melalui cairan.
Baca Juga: Warna Perairan Samudra Pasifik dan Samudra Atlantik Berbeda, Apa Sebabnya?
Dalam air sulingan atau air murni, tidak ada kandungan seperti air biasa sehingga tidak ada ion di dalamnya.
Dalam air sulingan hanya ada molekul netral yang tidak punya muatan apapun.
Makanya, air murni atau air sulingan tidak bisa menghantarkan listrik.
Tapi, air murni bukanlah air yang sering kita temui sehari-hari, teman-teman. Bahkan, sebenarnya air sulingan juga masih bisa mengandung zat besi.
Karenanya, ketika kita sedang berada di air, seperti di tepi pantai atau kolam renang, hati-hati jika ada peralatan elektronik di sekitar kita, karena kita bisa tersetrum.
Baca Juga: Bisa Kelola Sampah, Bagaimana Cara Kerja Pembangkit Listrik Tenaga Sampah?
#GridNetworkJuara
Yuk, lihat video ini juga!
Artikel ini merupakan bagian dari Parapuan
Parapuan adalah ruang aktualisasi diri perempuan untuk mencapai mimpinya.
PROMOTED CONTENT
Video Pilihan
Source : Science ABC Penulis : Avisena Ashari Editor : Avisena Ashari
Abstract
Penelitian ini bertujuan memanfaatkan air larutan garam sebagai penghantar listrik untuk menjadikannya alternatif pengganti kabel tembaga yang saat ini banyak digunakan dalam menghantarkan listrik. Proses dari air larutan garam yang dapat menghantarkan listrik karena pada larutan garam menggandung NaCl yang mengakibat adanya perpindahan elektron dari suatu atom ke atom yang lain. Dalam penelitian ini menggunakan beberapa sampel massa garam yang berbeda-beda serta dilakukan perbandingan daya hantar listrik dengan air tanpa larutan garam dan tembaga yang dihubungkan pada beban lampu sebesar 10 Watt. Hasil pengujian yang didapatkan, larutan tanpa garam menghasilkan daya sebesar 0,94 Watt dan larutan dengan massa garam 50 gram, 100 gram, 200 gram dan 400 gram menghantarkan daya listrik sebesar 3,43 Watt, 4,51 Watt, 6,17 Watt dan 7,61 Watt sedangkan daya hantar tembaga sebesar 9,51 Watt. Hal tersebut menunjukkan bahwa dalam penggunaan air larutan garam sebagai penghantar listrik, jika semakin bertambah massa garam maka daya hantar listrik yang dihasilkan juga akan semakin besar.
This study aims to use salt water as an electrical conductor to make it an alternative to copper wires which are currently widely used in conducting electricity. The process of saltwater solution that can conduct electricity because the salt solution contains NaCl which results in the transfer of electrons from one atom to another. In this study using several different samples of the mass of salt and comparing the conductivity of electricity with water without salt and copper solutions connected to the lamp load of 10 Watts. The test results obtained, a solution without salt produces power of 0.94 Watt and a solution with a mass of salt 50 grams, 100 grams, 200 grams and 400 grams deliver electrical power of 3.43 Watts, 4.51 Watts, 6.17 Watts and 7.61 Watts while the conductivity of copper is 9.51 Watt. This shows that in the use of salt water as a conductor of electricity if the mass of salt increases, the conductivity of electricity produced will also be even greater.