Cara mengetahui iq manusia

Liputan6.com, Jakarta – Meski intelligent quotient atau IQ bukan satu-satunya indikator untuk menentukan kecerdasan seseorang, tak dapat dipungkiri bahwa IQ masih ‘didewakan’.

Tak mengherankan bila beberapa sekolah kerap mengadakan tes IQ untuk mengukur kecerdasan para siswanya. Mereka yang ber-IQ tinggi pun langsung dicap sebagai siswa cerdas.

Namun menurut sejumlah studi, sebenarnya mengukur tingkat IQ seseorang tak harus melalui serangkaian tes. Pasalnya, sejumlah ciri dapat menggambarkan tingkat kecerdasan seseorang.

Meski demikian, beberapa ciri yang terkait dengan tingginya IQ seseorang tak selamanya baik. Bahkan beberapa di antaranya mungkin membuat dahi Anda berkernyit.

Seperti dikutip dari Indy100, Minggu (1/9/2019), berikut 6 ciri orang dengan IQ tinggi:

Quote:

Quote:

Quote:

Pernahkah agan berfikir Gimana sih cara mengukur IQ ( intelligence quotient) ko bisa seseorang mengetahui IQ nya ilmuwan seperti Albert einstein, padahal dulu belum ada alat secanggih itu untuk mengukur IQ seseorang. TAPI bukan cara mengukur IQ albert einstein yang akan TS bahas tapi TS akan bahas kali ini cara mengukur IQ secara Umum ok , monggo di simak.

Quote:

Bagaimana ukuran tingkat IQ seseorang ? dan bagaimana ciri-cirinya ?

Quote:

Manusia dengan tingkat IQ idiot merupakan individu terbelakang paling rendah, perkembangan tingkat kecerdasannya sama seperti anak umur 2 tahun meskipun umurnya telah dewasa. Tidak dapat berbicara hanya beberapa kata saja,tidak bisa mengurus diri sendiri,tubuhnya rentan penyakit,sering tidak berumur panjang. Mereka tinggal ditempat tidur selamanya.

Quote:

Kemampuan kecerdasannya sama dengan anak-anak umur 3-7 tahun, bisa mandiri dan berkata-kata tetapi dengan pengawasan dan perlu sekolah khusus karena tetap bergantung ke orang lain.

Quote:

Bisa membaca,menulis dan perhitungan sederhana, bisa diberikan tugas tanpa perencanaan dan pemecahan. Biasanya mereka sekolah di sekolah luar biasa.

Quote:

Mereka dengan susah payah untuk menyelesaikan pekerjaannya. Kelompok ini diatas terbelang dan dibawah kelompok normal, mereka biasanya bisa sampai SMP tetapi dengan susah payah menyelesaikan pelajaran kelas 3.

Quote:

Kelompok ini termasuk normal sedang paling bawah. Mereka biasanya bisa lulus SMA tetapi agak kesulitan di SMA.

Quote:

Kelompok ini merupakan kelompok normal rata-rata atau sedang. Kelompok ini paling besar dalam populasi penduduk.

Quote:

Kelompok ini merupakan kelompok individu yang normal tetapi berada pada tingkat yang tinggi.

Quote:

Kelompok ini berhasil dalam prestasi akademik.

Quote:

Kelompok ini lebih cakap dalam membaca dan mempunya pengetahuan sangat baik tentang bilangan, perbendaharaan kata yang banyak dan memahami hal yang abstrak.Faktor ketangkasan,kekuatan dan kesehatan lebih menonjol dari pada anak normal.

Quote:

Kelompok ini sangat luar biasa mereka mempunyai kemampuan untuk menyelesaikan masalah dan menemukan sesuatu yang baru meskipun tidak bersekolah. Mereka berada disemua ras dan bangsa dan disemua tingkatan baik ekonomi maupun jenis kelamin. Contoh kelompok ini adalah Einstein dan Thomas Alva Edison.(160).

Menurut Goldman ukuran IQ diatas hanya 20 % menentukan tingkat keberhasilan seseorang, 80 % ditentukan oleh tingkat kecerdasan emosi atau EQ ( Emotional Quotien) yaitu ukuran kemampuan seseorang dalam mengkoordinasikan pikiran,perasaan dan tindakan, atau disebut juga kecerdasan mengendalikan emosi diri.

Ciri seseorang dengan tingkat EQ yang tinggi adalah jujur,sopan dan bijaksana. Kecerdasan ini berhubungan dengan kemampuan berinteraksi dengan orang lain misalnya bisa menempatkan diri, semangat tinggi, disiplin,rajin,bersikap empati yaitu merasakan apa yang orang lain rasakan, tidak pasif dan egois, tidak agresif,dsb.

Bagaimana membayangkan anak yang cerdas, pandai tetapi tidak jujur ? tidak sopan ? apakah mereka masih mempunyai masa depan ? instansi dan perusahaan yang mana yang bisa menerima mereka sebagai karyawan,jika mereka berwirausaha juga akan bermasalah.

Orang-orang yang berhasil di dunia menggunakan 2 kecerdasan diatas secara bersamaan dan dengan maksimal, jadi selain mereka tampil cerdas bisa menyelesaikan banyak masalah yang rumit, mereka juga tampil simpatik dengan sikap sopan dan bijaksana serta dengan visi yang tinggi. Hal demikian itu yang disebut sikap professional baik dalam bekerja maupun dalam bergaul.

Sumbernya di mari gan

Menurut Goldman ukuran IQ diatas hanya 20 % menentukan tingkat keberhasilan seseorang, 80 % ditentukan oleh tingkat kecerdasan emosi atau EQ ( Emotional Quotien) yaitu ukuran kemampuan seseorang dalam mengkoordinasikan pikiran,perasaan dan tindakan, atau disebut juga kecerdasan mengendalikan emosi diri.Ciri seseorang dengan tingkat EQ yang tinggi adalah jujur,sopan dan bijaksana. Kecerdasan ini berhubungan dengan kemampuan berinteraksi dengan orang lain misalnya bisa menempatkan diri, semangat tinggi, disiplin,rajin,bersikap empati yaitu merasakan apa yang orang lain rasakan, tidak pasif dan egois, tidak agresif,dsb.Bagaimana membayangkan anak yang cerdas, pandai tetapi tidak jujur ? tidak sopan ? apakah mereka masih mempunyai masa depan ? instansi dan perusahaan yang mana yang bisa menerima mereka sebagai karyawan,jika mereka berwirausaha juga akan bermasalah.Orang-orang yang berhasil di dunia menggunakan 2 kecerdasan diatas secara bersamaan dan dengan maksimal, jadi selain mereka tampil cerdas bisa menyelesaikan banyak masalah yang rumit, mereka juga tampil simpatik dengan sikap sopan dan bijaksana serta dengan visi yang tinggi. Hal demikian itu yang disebut sikap professional baik dalam bekerja maupun dalam bergaul.

DESKJABAR – Memiliki prestasi yang gemilang ternyata tidak menjamin tingkat kecerdasan seseorang atau IQ tinggi.

Jika pada umumnya untuk mengetahui tingkat IQ seseorang harus melakukan serangkaian tes, tapi ternyata ada cara lain untuk mengukur tingkat kecerdasan seseorang tanpa harus melakukan tes tertentu.

Berdasarkan penelitian, justru hal-hal sederhana yang berkaitan dengan aktivitas sehari-hari bisa menjadi tanda seseorang jeniusi atau ber-IQ tinggi.

Baca Juga: Dosa Jariyah Media Sosial, Hati-hati Jangan Sembarangan Memposting Foto, Video, dan Tulisan ke Medsos

Berikut ini adalah tanda-tanda orang yang memiliki IQ tinggi seperti dikutip DeskJabar dari channel YouTube Calon Guru pada video berjudul “Characteristics of People with High IQ! Are you included ???”

  1. Suka Musik

Penelitian menunjukkan bermain alat musik dapat meningkatkan IQ juga kecerdasan koognitif.

Hasil riset menyimpulkan bahwa anak yang mengikuti les musik cenderung memiliki kecerdasan verbal di atas rata-rata dibandingkan mereka yang tidak les musik.

  1. Humoris

Penelitian menunjukkan komedian pria punya rata-rata IQ sebesar 138 dan komedian perempuan 126. Sementara orang biasa hanya berkisar 90-110 saja.

  1. Suka Begadang

Sebuah penelitian yang dilakukan di Universitas Madrid mengklaim orang yang suka begadang memiliki IQ yang lebih tinggi. Selain itu mereka menjalani kehidupan yang lebih nyaman dan teratur dari pada orang yang bangun tidur di pagi hari.

Sebagai manusia yang diciptakan dengan IQ atau Intelligence Quotient di atas rata-rata, apakah Grameds tahu berapa IQ rata-rata manusia di dunia ini?Jadi, rata-rata manusia yang ada di dunia ini mempunyai tingkat kecerdasan intelektual atau intelligence quotient di kisaran 90 sampai 130. Walaupun ada beberapa manusia yang terlahir dengan IQ lebih tinggi. Namun hal tersebut tidak berarti Anda yang mempunyai IQ rendah tidak bisa untuk meningkatkannya. Meningkatkan IQ dapat Anda lakukan dengan beberapa cara di bawah ini.

Apa Itu IQ?

IQ merupakan sifat pikiran manusia yang merujuk pada beberapa kemampuan intelektual manusia untuk berpikir, memahami pelajaran, memecahkan sebuah masalah, bernalar, membaca, dan juga berpikir secara abstrak. Seorang psikolog umumnya akan menggunakan alat psikometri untuk menghitung hasil tes IQ dan juga menganalisanya dengan menggunakan teori psikologi. Melalui tes yang diberikan oleh psikolog tersebut, Anda akan mengetahui berapa skor atau nilai IQ Anda setelah selesai mengerjakan beberapa soal tes yang diberikan.

Tipe Kecerdasan Manusia

Manusia sendiri mempunyai berbagai macam tipe kecerdasan yang bermanfaat di dalam dunia kerja. Beberapa tipe kecerdasan tersebut yang sangat penting dan harus Anda miliki diantaranya yaitu:

1. Linguistik atau Kecerdasan Bahasa

Kecerdasan bahasa atau linguistik merupakan tipe kecerdasan manusia yang biasanya dimiliki oleh seorang penulis, humas, jurnalis, juru bicara pemerintah, dan juga presenter. Kemampuan linguistik ini dapat dimiliki oleh Anda dengan cara semakin banyak membaca untuk menambah perbendaharaan kata. Sehingga saat berbicara lebih lugas, singkat, dan mudah dipahami.

2. Kecerdasan Intrapersonal

Kecerdasan intrapersonal merupakan salah satu kemampuan manusia untuk mengenal dirinya sendiri, menentukan keinginan dan juga apa yang sedang mereka rasakan. Selain itu, kecerdasan intrapersonal ini juga sangat penting untuk Anda dalam menentukan tujuan hidup kedepannya. Terlebih untuk Anda yang memiliki cita-cita menjadi seorang pengusaha.

3. Kecerdasan Interpersonal

Kecerdasan interpersonal juga tidak kalah penting dan perlu kita miliki. Dengan adanya kecerdasan interpersonal, kita akan lebih mudah untuk melakukan sosialisasi, memahami karakter orang lain, memimpin orang lain, dan juga berempati dengan orang lain.

4. Kecerdasan Numerik

Manusia yang mempunyai kecerdasan numerik umumnya akan bekerja di bidang perbankan, menjadi seorang ahli akuntan, ataupun seorang ekonom. Seseorang yang mempunyai kecerdasan numerik atau berhitung dengan cepat akan cenderung bisa menyelesaikan suatu masalah dengan menggunakan logika dan berpikir secara rasional.

Cara Meningkatkan IQ

Tingkat kecerdasan manusia dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor. Mulai dari faktor genetik, nutrisi makanan, riwayat pendidikan, IQ orang tua, kehidupan di rumah, dan juga pola pengasuhan yang diterima. Skor IQ rata-rata manusia tidak bersifat tetap. Jadi, untuk Anda yang berniat meningkatkannya dapat menggunakan beberapa cara di bawah ini, antara lain:

1. Membaca

Anda dapat melampaui skor IQ rata-rata manusia apabila Anda rajin membaca buku. Menurut beberapa penelitian yang sudah dilakukan, membaca buku atau membacakan buku kepada anak dapat meningkatkan kemampuan kognitif dan juga kemampuan bahasa seseorang. Sehingga dengan membacakan buku kepada anak tidak hanya sekadar pengantar tidur saja.

2. Mempelajari Alat Musik

Selain membaca buku, Anda juga dapat meningkatkan skor IQ apabila Anda suka memainkan alat musik. Menurut sebuah studi, mereka yang gemar mempelajari alat musik akan mempunyai memori yang lebih baik dibandingkan dengan mereka yang tidak belajar musik.

3. Melalui Permainan

Tak semua permainan bisa membawa dampak buruk, justru beberapa permainan ini mempunyai manfaat untuk melatih kecerdasan seseorang. Dimana kecerdasan IQ dapat Anda tingkatkan dengan menggunakan permainan mengasah otak. Misalnya saja dengan permainan teka-teki silang, sudoku, dan juga puzzle. Beberapa permainan tersebut dapat melatih daya ingat, kemampuan bernalar, dan juga kemampuan berbahasa.

4. Menerapkan Pola Hidup Sehat

Menerapkan pola hidup sehat dinilai bisa membantu dalam meningkatkan fungsi otak secara optimal. Meningkatkan fungsi otak dapat Anda lakukan dengan rutin mengonsumsi makanan yang mengandung berbagai nutrisi, vitamin C, B , K, dan juga zinc. Beberapa kandungan tersebut dapat Anda peroleh dari ikan, biji-bijian, telur, buah, teh, dan juga sayuran. Selain melalui asupan makanan, tidur yang cukup dan berolahraga secara teratur juga dapat Anda lakukan untuk memperkuat memori dalam otak Anda di pagi hari.

Umumnya, IQ rata-rata manusia yang paling rendah berkisar antara 90 sampai 110, untuk normalnya sendiri 111 sampai 120, sementara untuk mereka yang mempunyai IQ tinggi biasanya berkisar antara 120 sampai 130. Jika dibawah 90, maka bisa dikatakan bahwa mereka bodoh, sementara jika diatas 130, maka dapat dikatakan mereka sangat cerdas. Apabila Anda mempunyai IQ yang rendah, beberapa cara yang sudah disebutkan di atas dapat Anda coba untuk meningkatkan IQ Anda kedepannya.

Fakta Tes IQ yang Perlu Dipahami

Biasanya, tes IQ dinilai sebagai salah satu tolok ukur yang mutlak untuk menilai tingkat kecerdasan manusia. Ada juga yang menilai bahwa hasil tes IQ sebagai penentu kesuksesan dan juga minat serta bakat seseorang. Lalu, apa itu sebenarnya tes IQ? Apakah ada manfaat di dalamnya? Berikut ini adalah beberapa fakta seputar tes IQ yang harus Anda pahami.

Apa Itu Tes IQ?

Tes IQ atau Intelligence Quotient adalah penilaian yang ditujukan untuk mengukur berbagai macam kemampuan kognitif seseorang. Hasil tes tersebut akan ditampilkan berupa skor sebagai ukuran kemampuan dan juga potensi intelektual yang dimiliki seseorang. Hingga saat ini, tes IQ masih menjadi salah satu tes psikologi yang kerap dilakukan. Tes IQ pertama kali dibuat oleh seorang psikolog asal Perancis yang bernama Alfred Binet di awal abad ke-20. Bentuk dari tesnya sendiri yakni Stanford-Binet masih dipakai sampai saat ini.

Lalu, tes yang satu ini mulai dikembangkan lagi oleh seorang psikolog yang bernama Charles Spearman dengan konsep kecerdasan secara menyeluruh atau kemampuan mental dalam melakukan berbagai macam tugas kognitif. Beberapa aspek yang dianggap termasuk ke dalam kemampuan bahasa, matematika, kecepatan dalam memproses ataupun mempelajari, penyimpanan memori, pemrosesan visual, dan juga kemampuan penalaran.

Berikut ini adalah tingkatan skor IQ:

– 69 kebawah: Intellectual Disability (sangat rendah)
– 70-79: Borderline (batas fungsi intelektual)
– 80-89: Low Average (rata-rata rendah)
– 90-109: Average (rata-rata)
– 110-119: High Average (rata-rata tinggi)
– 120-129: Superior (di atas rata-rata)
– 130 ke atas: Very Superior (cerdas)

Skor IQ yang paling tinggi seringkali dikaitkan dengan kemampuan akademis yang lebih tinggi. Orang-orang yang mempunyai IQ tinggi dinilai lebih mudah untuk mencapai prestasi yang lebih tinggi di sekolah. Sedangkan orang-orang yang memiliki skor IQ rendah kerap dikaitkan dengan gangguan intelektual.

Fakta yang Harus Dipahami Sebelum Melakukan Tes IQ

Sebelum memutuskan untuk mengikuti tes IQ, ada beberapa hal penting yang harus Anda pahami mengenai soal tes kecerdasan kognitif ini, antara lain:

1. Tes IQ Bukanlah Satu-satunya Penentu Kecerdasan Seseorang

Tes IQ ini memang dapat memberikan sebuah gambaran terkait kemampuan seseorang dalam mempelajari sesuatu ataupun dalam bekerja. Akan tetapi, Anda tidak perlu mengandalkan tes IQ sepenuhnya. Karena tes ini hanya akan memperlihatkan kecerdasan dari segi kognitif saja. Sedangkan kecerdasan sendiri tidak terbatas hanya soal logika saja. Namun juga kreativitas, empati, spiritual, sosial, dan lain sebagainya. Hal tersebut tidak dapat diukur di dalam tes IQ.

Tak hanya itu saja, sebuah penelitian membuktikan bahwa latar belakang peserta tes juga bisa mempengaruhi hasil tes IQ seseorang. Dimana orang-orang yang sering bermain game komputer akan cenderung memperoleh skor yang lebih tinggi di tes penalaran dan juga memori jangka pendek. Sedangkan untuk peserta tes yang mempunyai masalah kecemasan akan mendapatkan hasil tes memori jangka pendek yang lebih rendah. Kemudian, kompleksitas otak manusia pada zaman sekarang ini sudah mulai berevolusi. Persoalan tes IQ yang dibuat pada zaman dulu mungkin sudah tidak relevan lagi.

2. Skor IQ Tidak Bisa Mencerminkan Siapa Diri Anda

Orang-orang yang memiliki IQ tinggi seperti Albert Einstein, Stephen Hawking, dan juga Terence Tao, yang mana mereka memang sukses dan dikenal oleh dunia. Akan tetapi, skor IQ yang tinggi tidak bisa menjamin bahwa seseorang pasti lebih bahagia, lebih cerdas, waras, dan juga sejahtera. Begitu juga sebaliknya, skor IQ yang rendah tidak selalu berarti bahwa orang tersebut mempunyai kecerdasan terbelakang, mental yang terganggu, dan juga tidak bisa menjadi orang sukses secara finansial. Ada juga seseorang yang secara teori tergolong ke dalam orang-orang cerdas namun mempunyai prestasi yang biasa saja.

Walaupun mempunyai nilai 50 di tes IQ dan dinyatakan sebagai orang yang bodoh atau bahkan berkebutuhan khusus secara akademik. Namun kenyataannya, kemampuan mengemudi tetap dapat diperoleh orang-orang yang mempunyai skor IQ antara 50 sampai 75. Rata-rata orang yang mempunyai IQ rendah terbukti bisa sukses di bidang pekerjaannya. Selain itu, mereka juga dapat mempunyai keturunan dengan IQ rata-rata atau bahkan lebih tinggi dan dapat hidup sukses.

3. Semakin Tinggi IQ, Maka Semakin Tinggi Pula Risiko Gangguan Mental

Apakah Anda pernah menonton film yang berjudul A Beautiful Mind yang diperankan oleh Russell Crowe? Film tersebut merupakan sebuah biografi yang mengisahkan tentang kehidupan John Nash yakni seorang ahli matematika terkenal dan juga peraih Nobel dalam bidang ekonomi, namun Ia mengidap Skizofrenia.

Selain itu, David Foster Wallace, seorang penulis terkenal yang ada di dunia juga berjuang melawan depresi selama lebih dari 20 tahun sebelum akhirnya Ia memutuskan untuk bunuh diri di tahun 2008. Jadi, kaitan antara skor tes IQ dengan risiko penyakit mental juga telah mencatut nama-nama seperti Abraham Lincoln, Isaac Newton, dan Ernest Hemingway. Tidak ada yang tahu secara pasti apa yang menyebabkan adanya peningkatan risiko gangguan mental pada seseorang yang memiliki IQ tinggi. Akan tetapi, sebuah studi menemukan bahwa kemungkinan hal tersebut dipengaruhi oleh gen NCS-1 yang mana bertanggung jawab untuk memelihara kegiatan dan juga kekuatan hubungan antar saraf di otak.

Orang-orang yang tergolong cerdas mempunyai jumlah reseptor NCS-1 yang lebih tinggi dibandingkan dengan orang biasa lainnya. Peningkatan jumlah reseptor NCS-1 ini sudah dikaitkan dengan risiko Skizofrenia dan juga gangguan bipolar. Tak hanya itu saja, sudi lain juga menemukan bahwa orang yang menunjukkan performa intelegensi terbaik pada tes matematika, mereka akan cenderung mempunyai gangguan bipolar.

4. Skor Tes IQ Bisa Naik dan Turun

Fakta selanjutnya mengenai tes IQ yaitu skor tes kecerdasan ini tidak akan selalu sama dari waktu ke waktu. Hasil tes IQ sangat bisa untuk berubah sejak pertama kali Anda mengikuti tes ketika masih anak-anak. Sebab, kecerdasan seseorang tak hanya dipengaruhi oleh riwayat akademis saja, namun juga dari pengalaman hidup dan juga bagaimana mereka bersosialisasi di tengah masyarakat.

Naik turunnya skor IQ ini juga dikaitkan dengan perubahan otak seiring dengan bertambahnya usia. Otak pada anak-anak yang masih kecil belum berkembang secara sempurna. Sehingga, mungkin saja hasil tes IQ akan lebih rendah jika dibandingkan dengan saat mereka mulai tumbuh. Kemudian, teori menurut Richard Nisbett yakni seorang dosen Psikologi dari University of Michigan, Ia bisa berubah setiap waktu. Di dalam masyarakat modern, kemampuan otak juga akan bertambah. Sehingga sangat mungkin bahwa skor IQ akan ikut meningkat 3 poin setiap 10 tahun sekali.

Namun, apapun hasilnya, tes kecerdasan kognitif ini bukan menjadi sebuah penentu yang bisa memprediksi masa depan kita. Sebenarnya, karakter manusialah yang lebih kompleks dari sekadar tingkat kecerdasan. Jadi, jangan biarkan hasil skor tes IQ menghalangi Anda untuk terus berusaha menggapai kesuksesan.

ePerpus adalah layanan perpustakaan digital masa kini yang mengusung konsep B2B. Kami hadir untuk memudahkan dalam mengelola perpustakaan digital Anda. Klien B2B Perpustakaan digital kami meliputi sekolah, universitas, korporat, sampai tempat ibadah.”

logo eperpus

  • Custom log
  • Akses ke ribuan buku dari penerbit berkualitas
  • Kemudahan dalam mengakses dan mengontrol perpustakaan Anda
  • Tersedia dalam platform Android dan IOS
  • Tersedia fitur admin dashboard untuk melihat laporan analisis
  • Laporan statistik lengkap
  • Aplikasi aman, praktis, dan efisien

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *