Cara agar pacar mau bertanggung jawab

Jakarta – Tidak jarang wanita lah yang lebih dulu merasa siap untuk menikah dibanding pria. Keinginan yang besar untuk menikah itu, terkadang tidak ditanggapi positif oleh si dia.

Padahal zaman dulu, tradisinya pria akan segera menikah setelah lulus kuliah, magang atau tidak lama setelah mendapatkan pekerjaan. Namun berbeda jauh dengan pria-pria zaman sekarang.

Dalam laporan studi psikologi 2002 yang dikeluarkan University of Southern California menunjukkan, 99% mahasiswa pria dan wanita mengatakan tidak takut pada pernikahan. Namun sebagian besar pria memilih menunda menikah dalam jangka waktu lima tahun setelah lulus kuliah.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

1. Pria Telah Mendapatkan Seks Sebelum Menikah
Zaman dulu pria lebih sulit mendapatkan seks dari wanita sebelum menikah, sehingga mereka memilih menikahi kekasihnya. Sedangkan zaman sekarang, pria merasa lebih mudah ‘mendapatkan seks’ dari wanita, itulah sebabnya pria tidak lagi memikirkan pernikahan.

2. Takut Gagal
Kegagalan pernikahan bisa membuatnya terluka. Tidak hanya itu, pria juga memikirkan kerugian finansial yang harus ditanggungnya dalam proses perceraiannya nanti.

3. Menikah Dapat Mengubah Hidupnya
Hal yang alamiah jika pria takut terjadi perubahan drastis dalam hidupnya setelah menikah nanti. Menurut Peter, banyak pria yang tidak siap zona nyamannya diambil dan harus memiliki tanggung jawab, kompromi dan pengorbanan yang lebih besar. Walau begitu, mereka yakin akan melalui hal itu dan menikah merupakan keputusan akhir untuknya.

4. Sebelum Memutuskan untuk Menikah, Pria Ingin Meyakinkan Pilihannya Tepat
Sebelum memutuskan untuk menikah, pria akan menilai terlebih dahulu wanitanya. Mereka pun telah memiliki bayangan akan seperti apa wanita yang ingin dinikahi mereka nantinya.

Peter Hector memberikan tips bagaimana memenangkan hati pria agar si dia mau menikahi Anda. Ini di antaranya:

1. Tetap Menjadi Diri Sendiri
Bisa menjadi diri sendiri merupakan sikap wanita yang dikagumi pria. Banyak alasan pria bercerai karena wanitanya berubah. Jadi, sebelum menikah, jangan takut untuk menunjukkan kelebihan dan kekurangan Anda, agar si dia bisa menilai. Cara ini dapat membuatnya memahami Anda luar-dalam dan saat menikah nanti, dia tidak merasa seperti membeli kucing dalam karung.

2. Mandiri
Pria menyukai wanita yang dapat mengerjakan berbagai hal dengan kemampuannya sendiri. Intinya pria tidak suka dengan wanita yang manja dan terlalu bergantung padanya. Kemandirian wanita menunjukkan bahwa wanita tersebut merupakan orang yang dapat mengurus rumah tangga kelak, sehingga membuat pria percaya padanya.

3. Tunjukkan Perhatian
Pria membutuhkan wanita yang dapat memperhatikannya. Terkadang kemandirian wanita membawanya tidak begitu sensitif dengan prianya. Jadi, meskipun Anda sosok wanita yang mandiri tetap tunjukkan Anda orang yang perhatian dan mengingatkannya hal-hal kecil.

4. Tidak Berusaha Mengubahnya
Jika dari pacaran saja, Anda berusaha mengubahnya, maka dia akan kehilangan minat untuk menikahi Anda. Tanpa harus Anda ubah, jika pria ingin menikah, dia akan mengubah hidupnya sendiri ke arah yang lebih baik. Anda tidak perlu masuk ke dalam setiap bagian hidupnya dan berusaha untuk membuatnya berubah seperti yang Anda mau.

5. Dapat Bersosialisasi
Pria senang dengan wanita yang dapat bergaul dan ‘nyambung’ dengan teman-teman prianya. Sehingga wanita yang ramah, humoris dan dapat bersosialisasi mendapatkan nilai lebih di mata pria.

6. Jangan Memaksanya untuk Menikah
Mungkin Anda berpikir si dia belum juga membicarakan tentang pernikahan. Bersabarlah, bukan berarti dia tidak mau menikahi Anda, mungkin dia ingin mengenal Anda lebih dalam lagi. Jangan memaksanya untuk menikahi Anda. Ini malah membuatnya menjauh dari Anda dan semakin takut dengan komitmen.

Baca juga artikel berikut ini
Kapan Usia yang Tepat untuk Menikah
Berapa Lama Ideal Berpacaran Hingga Akhirnya Menikah?

(kik/kik)

– Tidak jarang wanita lah yang lebih dulu merasa siap untuk menikah dibanding pria. Keinginan yang besar untuk menikah itu, terkadang tidak ditanggapi positif oleh si dia.Padahal zaman dulu, tradisinya pria akan segera menikah setelah lulus kuliah, magang atau tidak lama setelah mendapatkan pekerjaan. Namun berbeda jauh dengan pria-pria zaman sekarang.Dalam laporan studi psikologi 2002 yang dikeluarkan University of Southern California menunjukkan, 99% mahasiswa pria dan wanita mengatakan tidak takut pada pernikahan. Namun sebagian besar pria memilih menunda menikah dalam jangka waktu lima tahun setelah lulus kuliah.Apa yang membuat pria modern menunda pernikahan? Peter Hector, penulis buku ‘Love is No Guarantee’ dan penulis artikel percintaan di situs simply solo mengungkapkan banyak yang lebih dipikirkan pria sebelum menikah. Ada empat faktor yang secara signifikan mempengaruhi sikap modern pria terhadap pandangannya tentang pernikahan.Zaman dulu pria lebih sulit mendapatkan seks dari wanita sebelum menikah, sehingga mereka memilih menikahi kekasihnya. Sedangkan zaman sekarang, pria merasa lebih mudah ‘mendapatkan seks’ dari wanita, itulah sebabnya pria tidak lagi memikirkan pernikahan.Kegagalan pernikahan bisa membuatnya terluka. Tidak hanya itu, pria juga memikirkan kerugian finansial yang harus ditanggungnya dalam proses perceraiannya nanti.Hal yang alamiah jika pria takut terjadi perubahan drastis dalam hidupnya setelah menikah nanti. Menurut Peter, banyak pria yang tidak siap zona nyamannya diambil dan harus memiliki tanggung jawab, kompromi dan pengorbanan yang lebih besar. Walau begitu, mereka yakin akan melalui hal itu dan menikah merupakan keputusan akhir untuknya.Sebelum memutuskan untuk menikah, pria akan menilai terlebih dahulu wanitanya. Mereka pun telah memiliki bayangan akan seperti apa wanita yang ingin dinikahi mereka nantinya.Peter Hector memberikan tips bagaimana memenangkan hati pria agar si dia mau menikahi Anda. Ini di antaranya:Bisa menjadi diri sendiri merupakan sikap wanita yang dikagumi pria. Banyak alasan pria bercerai karena wanitanya berubah. Jadi, sebelum menikah, jangan takut untuk menunjukkan kelebihan dan kekurangan Anda, agar si dia bisa menilai. Cara ini dapat membuatnya memahami Anda luar-dalam dan saat menikah nanti, dia tidak merasa seperti membeli kucing dalam karung.Pria menyukai wanita yang dapat mengerjakan berbagai hal dengan kemampuannya sendiri. Intinya pria tidak suka dengan wanita yang manja dan terlalu bergantung padanya. Kemandirian wanita menunjukkan bahwa wanita tersebut merupakan orang yang dapat mengurus rumah tangga kelak, sehingga membuat pria percaya padanya.Pria membutuhkan wanita yang dapat memperhatikannya. Terkadang kemandirian wanita membawanya tidak begitu sensitif dengan prianya. Jadi, meskipun Anda sosok wanita yang mandiri tetap tunjukkan Anda orang yang perhatian dan mengingatkannya hal-hal kecil.Jika dari pacaran saja, Anda berusaha mengubahnya, maka dia akan kehilangan minat untuk menikahi Anda. Tanpa harus Anda ubah, jika pria ingin menikah, dia akan mengubah hidupnya sendiri ke arah yang lebih baik. Anda tidak perlu masuk ke dalam setiap bagian hidupnya dan berusaha untuk membuatnya berubah seperti yang Anda mau.Pria senang dengan wanita yang dapat bergaul dan ‘nyambung’ dengan teman-teman prianya. Sehingga wanita yang ramah, humoris dan dapat bersosialisasi mendapatkan nilai lebih di mata pria.Mungkin Anda berpikir si dia belum juga membicarakan tentang pernikahan. Bersabarlah, bukan berarti dia tidak mau menikahi Anda, mungkin dia ingin mengenal Anda lebih dalam lagi. Jangan memaksanya untuk menikahi Anda. Ini malah membuatnya menjauh dari Anda dan semakin takut dengan komitmen.Baca juga artikel berikut ini

Fimela.com, Jakarta Salah satu ciri pasangan yang bisa kamu andalkan untuk membangun sebuah hubungan adalah pasangan yang memiliki sifat bertanggung jawab. Dengan pasangan yang bertanggung jawab, kamu tak perlu khawatir akan merasa terabaikan.

Pasangan yang bertanggung jawab juga merupakan tipe pasangan yang bisa membahagiakanmu. Bukan berarti dialah yang akan bertanggung jawab atas kebahagiaanmu, ya. Tapi sikap-sikapnya yang penuh tanggung jawab akan memberimu ketenangan yang kamu butuh agar kamu merasa bahagia dalam hubungan tersebut.

Pasangan yang bertanggung jawab juga sangat ideal untuk jadi pendamping hidup. Bersamanya kamu takkan dibiarkan merasa berjuang sendirian! Sebelum kamu memutuskan menikah, pastikan pasanganmu adalah orang yang bertanggung jawab!, ya!

Seperti apa sih pasangan yang bertanggung jawab?

Minggu lalu Oleco terima curhat hukum dari salah seorang Sobat Oleco. Sobat ini seorang cewek, umur 30 tahun. Katanya udah pacaran cukup lama sama cowok umur 28 tahun. Singkat cerita, Sobat Oleco ini hamil dari hubungan dengan pacarnya. Sobat yang curhat ini nanya ke Oleco, bisa nggak ngelaporin pacarnya ke polisi karena nggak mau tanggung jawab atas kehamilannya? Sobat ini sudah nempuh cara musyawarah dan kekeluargaan sama pacarnya biar mau tanggung jawab, tapi cowoknya tetep nggak mau tanggung jawab.

Oleco tentu prihatin banget sama kondisi yang dialami Sobat ini ya. Tapi Oleco juga mesti ngasih pendapat hukum yang jujur ke yang bersangkutan, kalo hubungan dua orang berlainan jenis yang udah sama-sama dewasa dan nyebabin ceweknya hamil diluar nikah, sulit banget cowoknya dituntut melalui jalur hukum. Pasal 6 ayat (1) Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1974 tentang Perkawinan ngatur bahwa “perkawinan harus didasarkan atas persetujuan kedua calon mempelai”. Trus di penjelasan Pasal 6 ayat (1) ini tertulis, “oleh karena perkawinan mempunyai maksud agar suami dan isteri dapat membentuk keluarga yang kekal dan bahagia, dan sesuai pula dengan hak azasi manusia, maka perkawinan harus disetujui oleh kedua belah pihak yang melangsungkan perkawinan tersebut, tanpa ada paksaan dari pihak manapun”.

Kalimat perkawinan atas persetujuan kedua calon mempelai dan tanpa ada paksaan dari pihak manapun di atas, nunjukin bahwa sulit banget nuntut seorang cowok buat nikahin cewek yang udah dihamilinya. Pendekatan kekeluargaan dan musyawarah adalah jalan terbaik buat nyadarin si cowok biar mau tanggung jawab atas kehamilin ceweknya.

Dari kasus di atas, Oleco pengen ngajak Sobat ngejalanin hubungan pacaran yang sehat ya. Kehamilan di masa sebelum nikah bisa nyebabin kondisi kayak yang Oleco tulis di artikel ini. Bukan cuma ceweknya yang sedih, bingung dan kecewa, Oleco yakin si cowok, orang tua dan keluarga kedua pihak pasti terpengaruh karena kondisi ini.

Kamu pasti pernah kan bertemu dengan orang atau laki-laki yang gede di omong doang tapi ciut kalau udah disuruh action? Gayanya berani eh pas disuruh menghadapi langsung malah keringat dinginnya yang ngucur. Gimana nih kalau ternyata gebetan kamu atau pacar kamu yang begini? Kalau beneran cinta dan sayang nggak mungkin dong di tinggal gitu aja? Mendingan simak aja yuk cara menghadapi laki-laki pengecut biar berani.

1 . Jangan biarkan ia lepas dari tanggung jawab begitu saja

Laki-laki pengecut akan menghindar dari tanggung jawabnya dan tidak mau mengakui kesalahannya. Ia terlalu takut untuk menghadapi kenyataan yang diakibatkan oleh perbuatannya sendiri. Akan tidak baik jika dibiarkan ia terus lari dari tanggung jawab. Sementara ciri-ciri pria bertanggung jawab akan menyelesaikan dan menghadapi masalahnya sendiri. Makanya, kamu harus bisa membuatnya mau bertanggung jawab terhadap apapun yang harus ia selesaikan dan hadapi.

2. Ajak dirinya untuk tidak lari dari masalah

Lari dari masalah yang melibatkan dirinya adalah kebiasaan dari laki-laki pengecut. Cara menghadapi laki-laki pengecut ini adalah dengan mengajak dan terus mendorongnya untuk tidak lari dari masalah. Berusahalah memintanya untuk tetap menghadapi apa pun itu. Bagi laki-laki beristri, ini juga menjadi ciri-ciri suami tidak bertanggung jawab.

3. Bantu dan dorong dirinya untuk lebih berani

Penyebab seseorang menjadi pengecut dikarenakan rasa takut yang muncul dari dalam dirinya, perasaan tidak percaya diri, atau perasaan lainnya yang mendorongnya menjadi tidak berani. Maka cara menghadapi laki-laki pengecut ini adalah dengan ikut serta membantunya.  Mendorong dan memotivasinya agar bisa lebih berani dalam menghadapi apapun. Bagaimana pun juga kamu harus tahu cara memahami pria pengecut karena itulah yang menjadi alasan pria nyaman dengan wanita.

4. Hadapi masalah bersama

Seringkali yang dilakukan laki-laki pengecut adalah melimpahkan semua kesalahan kepada orang lain. Jelas-jelas ia pun ikut terlibat menjadi penyebab dari masalah dan kekacauan yang terjadi. Saat ia lepas dan tangan dan tidak mau tahu, mintalah ia untuk mempertanggung jawabkannya dan menghadapinya bersama. Hal ini juga bisa kamu lakukan untuk cara menghadapi suami yang kurang dewasa dan pastinya ini juga merupakan cara menjadi istri idaman suami yang selalu setia mendampingi.

5. Jelaskan kepadanya betapa pentingnya sikap bertanggung jawab

Sebagai seorang laki-laki, sikap tanggung jawab itu sangatlah penting untuk dimiliki. Sementara, laki-laki pengecut takut untuk mengemban sebuah tanggung jawab. Kamu harus memberikan penjelasan betapa pentingnya sikap bertanggung jawab untuk dimiliki seorang lelaki. Hal ini setidaknya bisa menyadarkan dan menyentil statusnya sebagai seorang lelaki.

6.Terus terang saja katakan bahwa ia adalah seorang pengecut

Mungkin terdengar sedikit kejam jika harus mengatakan secara langsung dan terang-terangan bahwa ia adalah seorang pengecut. Tapi pernyataan yang cukup pedas ini bisa membuatnya tersadar bahwa memang benar begitu adanya Rasa tidak bisa menerima pernyataan tersebut bisa membuatnya terdorong untuk menghadapi masalahnya sendiri. Terlebih jika pernyataan itu keluar dari seseorang yang berarti baginya.

7. Beri arahan bagaimana cara menghadapi masalah

Tidak mudah untuk mengubah seseorang menjadi lebih baik jika tidak ada tekad dari dirinya sendiri. Namun bukan berarti kamu harus berhenti untuk mencoba mengubahnya keburukannya. Setiap kali ia ingin lari dari masalah, cobalah untuk tetap mendampinginya dan beri arahan bagaimana cara menghadapi masalah.

Begitulah 7 cara menghadapi laki-laki pengecut yang mungkin itu teman atau pacar kamu sendiri. Kelemahan pria terhadap wanita adalah ia akan tersadar jika orang yang ia cintai sendiri yang menyentilnya. Sementara ketahui juga alasan pria diam saat bertengkar yang belum tentu karena ia adalah seorang pengecut. Simak juga ya cara menghadapi laki-laki egois dan cara menghadapi pacar yang gampang marah.

Kamis, 19 Agustus 2021 Pukul 14.00 WIB
Penulis: Ajeng Rahma Safitri
Editor: Achmad Nur Saleh

Mendatangkan Warga Negara Asing (WNA) ke Indonesia untuk pertama kalinya kerap menjadi hal yang cukup membingungkan. Bagi masyarakat yang berada dalam posisi ini, hal pertama yang harus diperhatikan adalah WNA yang ingin datang ke Indonesia wajib memiliki penjamin, atau sering pula disebut sponsor. Lalu, apa sebenarnya pengertian penjamin/sponsor dan apa saja peran dari penjamin WNA?

“Mengacu kepada UU No. 6 Tahun 2011 tentang Keimigrasian, penjamin adalah orang atau korporasi yang bertanggung jawab atas keberadaan dan kegiatan Orang Asing selama berada di Wilayah Indonesia.”, kata Kepala Sub Bagian Humas Direktorat Jenderal Imigrasi, Achmad Nur Saleh. Ia menjelaskan, peran penjamin sangatlah penting karena selain bertanggung jawab atas keberadaan dan kegiatan Orang Asing yang dijaminnya, ia juga berkewajiban melaporkan setiap perubahan status sipil, status keimigrasian, dan perubahan alamat dari Orang Asing tersebut.

“Perubahan status sipil antara lain kelahiran, perkawinan, perceraian, kematian, dan perubahan lain”, jelasnya. Tanggung jawab lain yang diemban penjamin atau sponsor WNA yakni harus membayarkan biaya untuk memulangkan atau mengeluarkan WNA yang dijaminnya dari Indonesia, jika Orang Asing tersebut telah habis masa berlaku izin tinggalnya, dan/atau dikenai Tindakan Administratif Keimigrasian berupa deportasi.
Sebelum mendatangkan Orang Asing ke Indonesia, selayaknya calon penjamin/sponsor melakukan background check terhadap Orang Asing terlebih dahulu. Ini dibutuhkan guna melindungi diri penjamin. Pasalnya, jika ternyata WNA memberikan identitas yang tidak benar, maka penjamin akan kena getahnya. Dalam UU Keimigrasian disebutkan, setiap Penjamin yang dengan sengaja memberikan keterangan tidak benar atau tidak memenuhi jaminan yang diberikannya dipidana dengan pidana penjara paling lama 5 (lima) tahun dan pidana denda paling banyak 500 juta Rupiah.

Sementara itu, ketentuan mengenai penjaminan tidak berlaku bagi Orang Asing yang kawin secara sah dengan Warga Negara Indonesia. “Hal ini dikarenakan Orang Asing dan WNI dalam perkawinan yang sah secara hukum memang pada dasarnya sudah terikat kewajiban kepada satu sama lainnya”, sambung Achmad.

Pengajuan permohonan visa kini dilakukan sepenuhnya secara daring melalui website visa-online.imigrasi.go.id. Agar dapat membuat permohonan visa, penjamin perlu meregistrasikan akun ID penjamin terlebih dahulu melalui website yang sama. Setelah penjamin menerima notifikasi persetujuan ID penjamin melalui E-Mail, penjamin dapat log-in dengan akun tersebut untuk mengajukan permohonan visa.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *