Bagaimana cara kamu menyikapi kehadiran allah swt saat terkena musibah

SMOL.ID – Pada artikel ini terdapat kunci jawaban PAI kelas 10 SMA halaman 3 Aktivitas 1 terkait Cara menyikapi kehadiran Allah Swt. saat terkena musibah.

Melalui artikel ini adik-adik akan mengetahui kunci jawaban PAI kelas 10 SMA halaman 3 Aktivitas 1 mengenai Cara menyikapi kehadiran Allah Swt. saat terkena musibah.

Simak artikel ini hingga akhir untuk mengetahui Cara menyikapi kehadiran Allah Swt. saat terkena musibah yang akan dimuat pada kunci jawaban PAI kelas 11 SMA halaman 3 Aktivitas 1.

Baca Juga: Kunci Jawaban Buku PAI Kelas 10 Halaman 164: Ayat yang Berkaitan dengan Ilmu Pengetahuan

Dilansir SMOL.ID dari BSE Kemendikbud PAI Kelas 10 SMA Kurikulum 2013 Revisi 2017 pada Jumat, 15 Juli 2022 yang akan memuat kunci jawaban PAI kelas 10 SMA halaman 3 Aktivitas 1 mengenai Cara menyikapi kehadiran Allah Swt. saat terkena musibah.

Adapun kunci jawaban PAI kelas 10 SMA halaman 3 Aktivitas 1 mengenai Cara menyikapi kehadiran Allah Swt. saat terkena musibah dapat digunakan oleh orang tua sebagai panduan dalam mendampingi pembelajaran anak di rumah.

Selain itu, untuk dapat melihat kunci jawaban PAI kelas 10 SMA halaman 3 Aktivitas 1 mengenai Cara menyikapi kehadiran Allah Swt. saat terkena musibah, adik-adik dianjurkan untuk mengerjakannya terlebih dahulu secara mandiri maupun didampingi orang tua.

Kunci jawaban PAI kelas 10 SMA halaman 3 Aktivitas 1 mengenai Cara menyikapi kehadiran Allah Swt. saat terkena musibah tidak bersifat mutlak, adik-adik maupun orang tua dapat bereksplorasi terkait jawabannya dengan lebih dalam lagi.

Inilah kunci jawaban PAI kelas 10 SMA halaman 3 Aktivitas 1 mengenai Cara menyikapi kehadiran Allah Swt. saat terkena musibah:

Cara menyikapi kehadiran Allah SWT pada saat kita sakit adalah dengan menyebut namanya dalam doa-doa memohon pertolongan dan ampunan atas rasa sakit yang diderita sembari berharap keikhlasan atas rasa sakit tersebut menjadi penggugur dosa-dosa. Allah SWT selalu bersama kita bahkan lebih dekat dari urat nadi, jadi ketika sakit pun Allah SWT ada bersama kita namun kita lah yang harus mendekat dengan ibadah, doa, dzikir dan sebagainya.

» Pembahasan

Allah SWT tidak membebani hambanya dengan sesuatu yang berat melebihi kemampuan hamba tersebut. Beban atau ujin tersebut pun dialami seseorang bukan tanpa hikmah, melainkan ada pelajaran yang baik di balik semua hal tersebut. Allah SWT tidak MEMBIARKAN kita dalam kesulitan, Ia menguji makhluk-Nya dengan sejumlah kesempitan dan kesulitan namun ujian tersebut juga disertai dengan kemudahan (pertolongan). Hanya saja tidak semua manusia memiliki keimanan teguh sehingga abai pada pertolongan tersebut.

Dalam Al-Quran sendiri disebutkan bahwa dua penolong manusia tak lain adalah shalat dan sabar. Jadi ketika menghadapi kesulitan (sakit misalnya) Allah SWT selalu ada dan pertolongannya akan muncul melalui ibadah yang kita laksanakan juga kesabaran dan ketabahn kita menghadapi semuanya.

» Pelajari Lebih Lanjut:

  • Materi tentang yang dimaksud pertolongan Allah SWT brainly.co.id/tugas/4867923
  • Materi tentang ikhtiar dan pertolongan Allah SWT brainly.co.id/tugas/4967051

• • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • •

» Detil Jawaban

Kode           : 10.14.1

Kelas          : 1 SMA

Mapel         : Pendidikan Agama Islam

Bab             : Aku Selalu Dekat Dengan Allah

Kata Kunci : Sakit, Musibah, Ujian, Pertolongan, Tugas PAI

Questions and Answer Keys for Islamic Religious Education and Character Class 10 2013 Revised 2017 Curriculum Activity 1 How do you respond to the presence of Allah SWT. in times of calamity Page 3 Chapter 1 (I am Always Close to Allah swt.) ~ Assalamualikum semuanya, kembali lagi bersama laguasyik.com. Pada kali ini saya akan memberi tahu kalian semua tentang Soal dan Kunci Jawaban Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti Kelas 10 Kurikulum 2013 Revisi 2017 Aktivitas 1 Bagaimana cara kamu menyikapi kehadiran Allah Swt. saat terkena musibah Halaman 3 Bab 1 (Aku Selalu Dekat dengan Allah Swt.) kepada para siswa/siswi yang melihat artikel ini. Yuk, kita langsung saja ke soal dan jawabannya. ~

Aktivitas 1

Kamu tentu pernah mengalami sakit atau musibah baik ringan atau berat. Ceritakan pengalamanmu. Bagaimana cara kamu menyikapi kehadiran Allah Swt. saat terkena musibah? Apakah Allah Swt. akan hadir dengan pertolongan-Nya, ataukah Allah Swt. akan membiarkanmu dalam kesusahan?

Allah SWT tidak membebani hambanya dengan sesuatu yang berat melebihi kemampuan hamba tersebut. Beban atau ujin tersebut pun dialami seseorang bukan tanpa hikmah, melainkan ada pelajaran yang baik di balik semua hal tersebut. Allah SWT tidak MEMBIARKAN kita dalam kesulitan, Ia menguji makhluk-Nya dengan sejumlah kesempitan dan kesulitan namun ujian tersebut juga disertai dengan kemudahan (pertolongan). Hanya saja tidak semua manusia memiliki keimanan teguh sehingga abai pada pertolongan tersebut.

Cara menyikapi kehadiran Allah SWT pada saat kita sakit adalah dengan menyebut namanya dalam doa-doa memohon pertolongan dan ampunan atas rasa sakit yang diderita sembari berharap keikhlasan atas rasa sakit tersebut menjadi penggugur dosa-dosa. Allah SWT selalu bersama kita bahkan lebih dekat dari urat nadi, jadi ketika sakit pun Allah SWT ada bersama kita namun kita lah yang harus mendekat dengan ibadah, doa, dzikir dan sebagainya.

Dalam Al-Quran sendiri disebutkan bahwa dua penolong manusia tak lain adalah shalat dan sabar. Jadi ketika menghadapi kesulitan (sakit misalnya) Allah SWT selalu ada dan pertolongannya akan muncul melalui ibadah yang kita laksanakan juga kesabaran dan ketabahn kita menghadapi semuanya.

Sekian Kunci Jawaban Dari Saya Tentang “Soal dan Kunci Jawaban Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti Kelas 10 Kurikulum 2013 Revisi 2017 Aktivitas 1 Bagaimana cara kamu menyikapi kehadiran Allah Swt. saat terkena musibah Halaman 3 Bab 1 (Aku Selalu Dekat dengan Allah Swt.)”, Dan terima kasih sudah berkunjung blog yang sederhana. Semoga kunci jawaban ini bisa membantu kalian yang belum menjawab Soal dan Kunci Jawaban Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti Kelas 10 Kurikulum 2013 Revisi 2017 Aktivitas 1 Bagaimana cara kamu menyikapi kehadiran Allah Swt. saat terkena musibah Halaman 3 Bab 1 (Aku Selalu Dekat dengan Allah Swt.). Jika ada kelebihan pada artikel ini semoga bermanfaat bagi kalian semua dan jika ada kekurangan maupun salah mohon dimaafkan sebesar-besarnya. Jika ada pertanyaan dan ada saran untuk kelebihan dan kekurangan selain ini bisa komen di kolom komentar.

Musibah demi musibah tiada putus dialami umat manusia dan menyelimuti tanah air, ada gempa bumi, tanah longsor, banjir bandang bahkan diawal tahun tahun ini yang belum genap satu bulan tahun 2021 berjalan, segenap elemen bangsa merasakan duka mendalam atas insiden naas jatuhnya pesawat Sriwijaya Air dengan nomor penerbangan SJ182 jurusan Jakarta – Pontianak yang membawa setidaknya 60 penumpang dan kru pesawat Sriwijaya Air.

Kita semua pasti merasa bersedih dengan kondisi, keadaan dan musibah yang terjadi, namun kesedihan itu adalah hal yang wajar. Memang hal ini sangat manusiawi, namun jika memaknai lebih dalam, kita akan menyadari bahwa semua ini sunatullah sebenarnya, tak akan pernah putus dari musiabah dan ujian hidup bagi setiap manusia yang ditaqdirkan oleh Allah SWT .

Itulah sebabnya orang-orang yang mendapat kebaikan dan keberkahan sempurna serta petunjuk dari Allah  jika merasa sedih dengan musibah yang terjadi kemudian mereka akan menghibur diri dengan mengucapkan “Innalillaahi wa inna ilaihi rojiun” yang bermakna “Sesungguhnya segala sesuatu berasal dari Allah dan akan kembali padaNya”. 

Musibah yang terjadi ada yang menyikapinya sebagai keburukan, dan ada juga yang menganggap itu merupakan sebuah teguran untuk menjadi lebih baik. Lalu, berikut ini tuntunan terbaik dalam menyikapi segala musibah yang terjadi, yaitu : 

1. Iman dan ridha terhadap ketentuan (qadar) Allah.

Setiap Muslim wajib beriman bahwa musibah apapun itu seperti kecelakaan pesawat, gempa bumi, banjir, wabah penyakit telah ditetapkan Allah SWT dalam Lauhul Mahfuzh. Sesuai kewajiban menerima ketentuan Allah ini dengan lapang dada (ridha). Allah SWT berfirman, “Tiada salah satu bencana pun yang menimpa di bumi dan pada dirimu sendiri telah tertulis dalam kitab (Lauhul Mahfuzh) sebelum Kami menciptakannya. Sesungguhnya yang demikian itu adalah mudah bagi Allah.” (QS al-Hadid [57]: 22)

“Kita pun wajib menerima taqdir Allah ini dengan rela, sesuai sabda Rasulullah SAW yang diriwayatkan Tirmidzi, “Sesungguhnya besarnya pahala itu seiring dengan besarnya cobaan. Sesungguhnya Allah jika mencintai satu kaum, maka Allah memberi cobaan kepada mereka. Maka barangsiapa yang ridha (terhadap cobaan itu), maka dia mendapat ridha Allah. Barangsiapa yang murka, maka dia mendapat murka Allah,” tulis KH. M. Shiddiq Al-Jawi.

2.Sabar menghadapi musibah.

Sabar, menurut Imam Suyuthi dalam Tafsir al-Jalalain, adalah menahan diri terhadap apa-apa yang Anda benci (al-habsu li an-nafsi ‘alaa maa takrahu).

Sikap inilah yang wajib dimiliki saat seseorang menghadapi musibah. Selain itu, disunnahkan ketika terjadi musibah mengucapkan kalimat istirja’ (Inna lillaahi wa innaa ilaihi raaji’uun ). Allah SWT berfirman, “Dan sungguh akan Kami berikan cobaan kepadamu, dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa dan buah-buahan. Dan berikanlah berita gembira kepada orang-orang yang sabar. orang-orang yang apabila ditimpa musibah, mereka mengucapkan: “Inna lillaahi wa innaa ilaihi raaji’uun” . (QS al-Baqarah [2] : 155-156)

Dengan demikian, bersabarlah. Jangan sampai meninggalkan sikap sabar dengan berputus asa atau berprasangka buruk seakan Allah tidak akan memberikan kebaikan di masa depan. Ingat, putus asa adalah su`uzh-zhann billah (berburuk sangka kepada Allah). Su`uzh-zhann kepada manusia saja tidak boleh, apalagi kepada Allah.

3. Mengetahui hikmah dibalik musibah.

Seorang muslim yang mengetahui hikmah (rahasia) dibalik musibah, akan memiliki ketangguhan mental yang sempurna. Hikmah musibah antara lain diampuninya dosa-dosa. Sabda Rasulullah SAW, “Tidaklah seorang muslim tertimpa musibah tertusuk duri atau lebih dari itu, kecuali dengannya Allah akan menghapus sebagian dosanya.” (HR Bukhari dan Muslim)

Muslim yang mati kecelakaan pesawat atau tertimpa tembok, tergolong orang yang mati syahid. Sabda Nabi SAW, “Orang-orang yang mati syahid itu ada lima golongan; orang yang terkena wabah penyakit tha’un, orang yang terkena penyakit perut (disentri, kolera, dsb), orang yang tenggelam, orang yang tertimpa tembok/bangunan, dan orang yang mati syahid dalam perang di jalan Allah.” (HR Bukhari dan Muslim).

Rasulullah SAW juga bersabda, “Allah akan mengampuni bagi orang yang mati syahid setiap-tiap dosanya, kecuali utang.” (HR Muslim).

Hikmah lainnya ialah, jika anak-anak muslim meninggal, kelak mereka akan masuk surga. Sabda Nabi SAW, “Anak-anak kaum muslimin [yang meninggal] akan masuk ke dalam surga. Mereka diasuh oleh Nabi Ibrahim AS dan Sarah (istrinya), hingga mereka akan dikembalikan kepada ayah ibunya pada Hari Kiamat.” (HR Ahmad, Ibnu Hibban, dan Al Hakim. Dinilai sebagai hadis hasan oleh Al Albani dalam As Silsilah Al Shahihah, no. 1467).

4. Tetap berikhtiar.

Yang dimaksud ikhtiar, ialah tetap melakukan berbagai usaha untuk memperbaiki keadaan dan menghindarkan diri dari bahaya-bahaya yang muncul akibat musibah. Jadi, seorang Muslim tidak boleh diam saja, atau pasrah berpangku tangan menunggu bantuan datang. Olehnya itu, beriman kepada ketentuan Allah tidaklah berarti kita hanya diam termenung meratapi nasib, tanpa berupaya mengubah apa yang ada pada diri kita. Allah SWT berfirman, “Sesungguhnya Allah tidak mengubah keadaan sesuatu kaum sehingga mereka mengubah keadaan yang ada pada diri mereka sendiri.” (QS ar-Ra’du [13] : 11)

Rasulullah SAW pun memberi petunjuk bahwa segala bahaya (mudharat) wajib untuk dihilangkan. Misalnya ketiadaan logistik, rusaknya tempat tinggal, robohnya masjid, rusaknya sekolah, dan sebagainya. Nabi SAW bersabda, ”Tidak boleh menimbulkan bahaya bagi diri sendiri dan bahaya bagi orang lain.” (HR Ibnu Majah)

5. Memperbanyak berdoa dan berdzikir.

Disunnahkan memperbanyak doa dan dzikir bagi orang yang tertimpa musibah. Orang yang mau berdoa dan berdzikir lebih mulia di sisi Allah daripada orang yang tidak mau atau malas berdoa dan berdizikir. Rasululah SAW mengajarkan doa bagi orang yang tertimpa musibah, “Allahumma ajurnii fii mushiibatii wa-akhlif lii khairan minhaa.” (Ya Allah, berilah pahala dalam musibahku ini, dan berilah ganti bagiku yang lebih baik daripadanya.) (HR Muslim)

Dzikir akan dapat menenteramkan hati orang yang sedang gelisah atau stress. Dzikir ibarat air es yang sejuk yang dapat mendinginkan tenggorokan pada saat cuaca panas terik di padang pasir. Allah SWT berfirman, “Ingatlah, hanya dengan mengingati Allah-lah hati menjadi tenteram.” (QS ar-Ra’du [13] : 28)

Dzikir yang dianjurkan misalnya bacaan istighfar,”Astaghfirullahal ‘azhiem”. Sabda Nabi SAW, “Barangsiapa yang senantiasa beristighfar, maka Allah akan memberinya jalan keluar bagi kesempitannya, akan membebaskannya dari kesedihan, dan akan memberinya rezeki dari arah yang tidak disangka-sangkanya.” (HR. Abu Dawud).

Semoga dengan mengenal tuntunan mulia tentang cara menghadapi segala musibah tersebut dapat menyadarkan kita untuk selalu mendekatkan diri kepada Allah SWT. Aamiin

Semoga bermanfaat.

Wallohu’alam 

Penulis  : Muh. Hanafi, SS, M.Sy

               (Analis Pembinaan Umat pada Seksi Penerangan Agama Islam Dan Sistem Informasi )

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *