Daftar Isi
Arti Segawon Kosa Kata Populer di Media Sosial, Berikut Penjelasan dan Contoh Penggunaannya
TRIBUNSUMSEL.COM, PALEMBANG – Arti Segawon Kosa Kata Populer di Media Sosial, Berikut Penjelasan dan Contoh Penggunaannya.
Kosa kata bahasa gaul biasanya berasal dari kata-kata yang populer di media sosial.
Mulai dari bahasa daerah hingga bahasa asing.
Salah satu yang sekarang sedang populer adalah kata segawon.
Tahukah kamu apa yang dimaksud dengan segawon? Simak penjelasannya berikut:
Pengertian Segawon
Secara bahasa arti segawon adalah anjing.
Segawon adalah Bahasa Jawa Kromo atau Bahasa Jawa halus yang biasanya digunakan kepada orang dewasa atau orang yang lebih dihormati.
Segawon artinya sama dengan asu, sama-sama anjing tapi digunakan di konteks dan kepada orang yang berbeda.
Asu adalah Bahasa Jawa Ngoko yang artinya kasar dan biasanya digunakan saat marah, kepada orang yang seumuran atau kepada yang lebih muda.
Selain segawon dan asu, Bahasa Jawa lainnya dari anjing adalah kirik dan guguk.
Maka dari itu, jika kamu berbicara kepada orang yang lebih tua atau dalam kondisi formal dan ingin menyampaikan binatang anjing, maka kamu bisa menggunakan kata segawon.
Tapi sekarang segawon juga sering dijadikan plesetan umpatan karena asu sudah terlalu biasa dan kasar.
Baca juga: Arti Suicidal Kosa Kata Populer di Media Sosial IG dan FB, Berikut Penjelasan dan Penyebabnya
Baca juga: Arti Pee Kosa Kata Bahasa Gaul yang Populer di Media Sosial, Berikut Penjelasan dan Penggunaannya
Baca juga: Arti Poop Kosa Kata Bahasa Gaul yang Populer di Medsos, Berikut Penjelasan dan Contoh Penggunaannya
Itulah Arti Segawon Kosa Kata Populer di Media Sosial, Berikut Penjelasan dan Contoh Penggunaannya.
Berdomisili di linkungan berkultur baru, mau tidak mau mengharuskan seseorang untuk mengenal budaya setempat. Bahasa merupakan bagian dari khazanah budaya. Apabila seorang pendatang mengenal sedikitnya bahasa setempat, maka kejadian lucu dan menegangkan, sekaligus memalukan seperti cerita ini,tidak akan terjadi.
Makan siang hari ini di kantin perusahaan membuat saya tertawa terpingkal-pingkal, bahkan sampai keluar sedikit air mata. Seorang teman, sebutlah Alan menceritakan pengalamannya ketika kuliah di Jogya. Alan berasal dari Brebes Jawa Tengah. Memang dalam pergaulan sehari-hari Alan memang jarang bergaul dengan orang Jawa. Menurut Alan, dia lebih banyak bergaul dengan orang Indonesia Timur. Ketika itu walapun sudah dua tahun di Jogya, bahasa Jawanya masih pas-pas-an
Alan yang fasih berbahasa Sunda itu berteman dengan orang Jawa bernama Gepeng. Kalau ingin menyapa orang di perkampungan dengan bahasa jawa halus, hendaknya menggunakan kata “Segawon”. Alan menceritakan bahwa Gepeng ketika itu menjelaskan bahwa “Segawon” itu kata sapaan yang halus dalam bahasa Jawa, yang artinya seperti “permisi”.
“ Jadi kalau lewat di suatu tempat katakanlah “Segawon pak”, sambil sedikit membungkukkan badan. Artinya kurang lebih permisi untuk numpang lewat “ begitu kata Gepeng kepada Alan.
Suatu ketika Gepeng berboncengan sepeda motor dengan Alan, melewati sudut-sudut gang sempit di kawasan sekitar Jalan Malioboro Jogya. Tipikal gang-gang sempit, banyak anak-anak kecil berlarian di tengah suasana khas kota Jogya dengan atmosfir perkampungan yang hangat.
Gepeng yang memegang kemudi sepeda motor. Sementara itu Alan membonceng di belakang sambil tersenyum ramah di atas sepeda motor .
Di sudut jalan yang sempit, sepeda motor berjalan pelan. Alan melihat dua orang bapak berumur sekitar lima puluh tahunan duduk berhadap-hadapan sedang bermain catur. Dengan ramah, Alan melempar senyum kepada dua bapak tadi sambil mengatakan “ Segawon Pak “. Di sepanjang jalan bergang sempit itu Alan beberapa kali menyapa orang-orang dengan mengatakan “ Segawon Pak…. “.
Setelah kira-kira dua puluh meter Alan sepeda motor berjalan, Alan merasakan ada benda tumpul keras sekali menghantam punggungnya. Alan mengaduh kesakitan sambil menengok ke belakang. Ternyata sebuah sandal besar baru saja meluncur, terlontar ke punggungnya. Sambil memegang punggung sambil mengerang kesakitan. Alan tidak tahu siapa yang melempar sandal itu, Alan minta Gepeng menghentikan sepeda motor.
“ Maksudmu opo Mas ngelokke Segawon( Maksudmu apa Mas mengatakan Segawon ) “ sergah bapak yang tadi main catur sambil mengeluarkan kata-kata kasar sebuah binatang dalam bahasa Jawa
Alan pun bingung tidak menyadari kesalahan yang diperbuatnya. Belum selesai muka polosnya tersiram kepanikan, bapak-ini menunjuk nunjuk mukanya.
“ Ati-ati jenengan nek ngomong Mas (hati-hati kalau bicara Mas)” kata bapak berkacamata tebal yang main caturnya terganggu.
Sesaat kemudian Alan berpaling ke Gepeng. Belum sempat Alan melempar kata-kata, Gepeng sudah melesat meninggalkan Alan di tengah-tengah orang kampung yang berkerumun.
Akhirnya Alan buka mulut,” Maaf Pak saya tidak mengerti maksud Bapak. Saya ini orang Sunda, belum lancar berbahasa Jawa “
Orang kampung memaksa Alan menunjukkan kartu identitas. Alan pun lemas pasrah kalau pun massa marah itu memukulinya. Dengan tangan gemetar dikeluarkanlah KTP dan disodorkan ke bapak berkacamata tebal.
“ Lha ini KTP mu Brebes, jangan bohong kamu “bapak berkacamata. Sejenak kemudian Bapak ini memanggil tetangganya yang orang Sunda.
“ Mas Alan , ini orang Sunda, kalau sampeyan benar-benar orang Sunda, coba bicara sama tetangga saya ini“ kata Bapak berkacamata setelah melihat nama di KTP dengan ketus.
Kemudian tetangga Sunda ini berbicara dengan Alan dalam bahasa Sunda. Alan nampak fasih sekali berbahasa Sunda. Dengan Bahasa Sunda Alan menjelaskan permasalahannya. Dari penuturan orang Sunda itu , Alan baru mengetahui kalau Segawon itu adalah bahasa jawa halus untuk Anjing.
Tetangga yang orang sunda tadi akhirnya menyarankan Alan untuk minta maaf kepada bapak-bapak yang disapanya. Melihat percakapan yang cukup panjang dalam bahasa sunda, akhirnya orang kampung percaya kalau Alan memang tidak paham dengan “kata sapaan” yang dilontarkannya.
Alan pun meninggalkan jalan sempit itu dengan berjalan kaki sambil terus merenungi kejadian yang baru dialaminya.
Masak ada “Segawon” kok main catur..ada ada saja.
Rikho Kusworo Ditulis 6 September 2012 Selesai Jam 4.30 Sore
Video Pilihan
Januari 31, 2020
Halo kawan semuanya kali ini saya akan membuat sebuah artikel tentang arti kata segawon atau sigawon. kata segawon sering sekali diucapkan masyarakat jawa khususnya khususnya Jawa Tengah dan Timur.
arti kata segawon
apa itu segawon ? Segawon dalam bahasa jawa Bisa diartikan sebagai anjing, asu, kirik atau guguk. sedangkan padanan kata segawon dalam bahasa indonesia adalah anjing atau srigala.
segawon dalam bahasa jawa krama berarti anjing
dalam bahasa jawa segawon merupakan bahasa kama atau bahasa jawa yang halus dan tingkat tinggi biasanya digunakan untuk berbicara kepada orang yang lebih tua. segawon dilafalkan dalam bahasa jawa: sə.ɡa.won, -wɔn/ sedangkan untuk tulisan aksara jawanya: ꦱꦼꦒꦮꦺꦴꦤ꧀
segawon pencarian google
pertanyaan tentang apa arti kata sering muncul digoogle muncul di google terutama question hub dengan topik dog atau anjing. ada yang mencari dengan kata kunci sigawon mungkin maksud dari penanya pertanyaan tersebut adalah kata segawon kerana pengucapannya yang seperti sigawon, cukup mirip mirip bukan hehehehe.
arti kata sigawon atau segawon
segawon berarti asu atau anjing
penggunaan kata segawon
untuk memudahkan simak penggunaan kata segawon bisa lihat contoh berikut
contoh kata segawon :
- Penjenengan menopo ngingah segawon ? ( kromo ) = Apakah anda memelihara anjing?
- Aku ora ngingu asu, nanging ngingu kucing ( ngoko ) = Saya tidak memelihara anjing, tapi memelihara kucing
bahasa jawa memang unik kerana memiliki berbagai tingkat bahasa yaitu ngoko (kasar), madya (sedang) dan krama (halus). ada yang bilang mempelajari bahasa jawa itu seperti mempelajari 3 bahasa heheheh. untuk memahami tingkatan bahasa jawa bisa menuju artikel
tingkatan dalam bahasa jawa untuk kata Anjing sebagai berikut:
- jawa ngoko (kasar) = Asu
- jawa madya (sedang) = asu
- jawa krama (halus) = segawon.
Segawon sering diucapkan di daerah sekitar wilayah jawa yang menggunakan bahasa jawa halus seperti Jogja, solo, semarang dan sekitarnya.
untuk memudahkan simak penggunaan kata segawon bisa lihat contoh berikutcontoh kata segawon :bahasa jawa memang unik kerana memiliki berbagai tingkat bahasa yaitu ngoko (kasar), madya (sedang) dan krama (halus). ada yang bilang mempelajari bahasa jawa itu seperti mempelajari 3 bahasa heheheh. untuk memahami tingkatan bahasa jawa bisa menuju artikel tingkatan bahasa jawa tingkatan dalam bahasa jawa untuk kata Anjing sebagai berikut:Segawon sering diucapkan di daerah sekitar wilayah jawa yang menggunakan bahasa jawa halus seperti Jogja, solo, semarang dan sekitarnya.
segawon dimedia sosial
meme segawon orang orang digrup tersebut menggunakan kata segawon untuk menggantikan atau menyamarkan kata kasar asu yang sudah diketahu sebagai kata kasar untuk anjing. tujuannya tentu agar agar orang non jawa tidak mengetahui makna sebenarnya dari kata tersebut. berikut meme meme segawon.
meme segawon
meme segawon
meme segawon
meme segawon
selain itu digrup tersebut juga banyak sekali meme meme menyesatkan tentang arti kata segawon. banyak yang menyesatkan arti segawon yaitu singkatan dari sega rawon (nasi rawon) padahal itu salah, saya tegaskan sekali lagi yang benar artinya adalah anjing atau srigala.
meme menyesatkan arti segawon
meme menyesatkan arti segawon
meme menyesatkan arti segawon
kesimpulan arti kata segawon
kesimpulannya kata Segawon sebenarnya adalah bahasa jawa tingkat tinggi atau paling halus ’kromo’ dan biasanya digunakan untuk berkomunikasi dengan orang yang lebih orangtua atau memiliki derajat yang tinggi. seyogyanya ‘Segawon’ tidaklah termasuk kata kasar, kerana merupakan bahasa krama atau kromo yang merupakjan tingkat paling tinggi. untuk menghina seseorang atau klompok dalam bahasa jawa harus menggunakan bahasa jawa ngoko atau bahasa jawa kasar.
menurut saya tidaklah etis menggunakan Segawon sebagai kata ungpan dan hinaan seperti layaknya asu, kirik atau anjing.
belakangan juga sering diucapkan di daerah jawa timuran. penggunaan kata segawon makin terkenal berkat grup facebook Javanese Shitposting Science (JSS), banyak sekali meme yang menggunakan kata segawon.orang orang digrup tersebut menggunakan kata segawon untuk menggantikan atau menyamarkan kata kasar asu yang sudah diketahu sebagai kata kasar untuk anjing. tujuannya tentu agar agar orang non jawa tidak mengetahui makna sebenarnya dari kata tersebut. berikut meme meme segawon.selain itu digrup tersebut juga banyak sekali meme meme menyesatkan tentang arti kata segawon. banyak yang menyesatkan arti segawon yaitu singkatan dari sega rawon (nasi rawon) padahal itu salah, saya tegaskan sekali lagi yang benar artinya adalah anjing atau srigala.kesimpulannya kata Segawon sebenarnya adalah bahasa jawa tingkat tinggi atau paling halus ‘kromo’ dan biasanya digunakan untuk berkomunikasi dengan orang yang lebih orangtua atau memiliki derajat yang tinggi. seyogyanya ‘Segawon’ tidaklah termasuk kata kasar, kerana merupakan bahasa krama atau kromo yang merupakjan tingkat paling tinggi. untuk menghina seseorang atau klompok dalam bahasa jawa harus menggunakan bahasa jawa ngoko atau bahasa jawa kasar.menurut saya tidaklah etis menggunakan Segawon sebagai kata ungpan dan hinaan seperti layaknya asu, kirik atau anjing.
sekian artikel pembahasan seputar kata segawon. semoga bermanfaat 🙂
sekian artikel pembahasan seputar kata segawon. semoga bermanfaat 🙂